Rabu, 18 Februari 2009

Menjadi Manusia Pembelajar

Siapa bilang menjadi manusia pembelajar susah? Lihatlah bagaimana Thomas Alva Edison yang hanya belajar secara otodidak mampu menemukan berbagai penemuan baru yang mampu merubah peradaban manusia. Isaac Newton hanya gara-gara kejatuhan buah apel yang menimpa kepalanya, dia mampu menemukan hukum gaya gravitasi. James Watt si penemu mesin uap dan mengawali revolusi industri. Anda pun dapat mempelajari penemuan BJ Habibie, putra bangsa Indonesia yang telah mendapat pengakuan dunia. Contoh tokoh di atas, membuktikan menjadi manusia pembelajar itu mudah. Bagi mereka belajar bukan lagi jadi masalah, bahkan belajar dianggap sudah menjadi kebutuhan hidup sehari-hari. Belajar merupakan suatu keharusan. Jika tidak melakukan proses belajar sehari saja, membuat mereka menjadi gelisah dan merasa rugi bukan main.

Tentu dalam hati kecil Anda terselit keinginan menjadi orang yang serba bisa, menjadi orang yang pintar, berprestasi dan sukses, bukan? Namun, harapan tersebut tidak mungkin terjadi karena sekonyong-konyong belaka dan bukan akibat dari suatu keajaiban yang datang dari langit. Tetapi fakta membuktikan, untuk meraih harapan-harapan tersebut harus melalui tahap-tahapan dari hasil proses belajar. Jika Anda selama ini selalu mengalami kesulitan atau menghadapi berbagai hambatan dalam melakukan proses belajar, itu disebabkan karena Anda belum memiliki metoda yang tepat untuk melakukan kegiatan (proses) belajar. Belajar itu mudah dilakukan, jika Anda memiliki metoda yang mampu mengorganisir pikiran, sikap dan perbuatan untuk mengarahkan dan menggiatkan step by step (tahapan) proses belajar.

Jika Anda seorang pelajar tentu ingin menjadi pintar, yang selalu disanjung, diidolakan karena prestasi yang menonjol, bukan?! Menjadi pecundang atau tidak menonjol tentu paling tidak mengenakkan dan kadangkala tidak dianggap orang (kata orang Jakarta, dikacangi). Padahal, setiap orang mempunyai kesempatan dan peluang yang sama baik untuk menjadi orang yang berprestasi. Janganlah Anda mengacu, menjadi orang yang berprestasi harus memiliki IQ (Intellegence Quetient) tinggi. Itu sudah basi!!!

Menurut Thomas Alva Edison, peranan IQ itu hanya 1% saja menunjang keberhasilan seseorang, namun yang 99% adalah kemauan dan kerja keras.

Jika harapan tersebut dapat diwujudkan, tentu akan membuat hati merasa senang sekali. Begitu juga, orangtua, adik, abang, kakak dan sebagainya tentu merasa bangga. Prestasi dan kemampuan yang Anda miliki dapat dijadikan symbol, kebanggaan dan kebahagiaan keluarga. Kelebihan yang Anda miliki menjadi bahan cerita dan bahan untuk membanggakan keluarga yang tak habis-habisnya.

Tentu Anda pun berharap dapat melakukan kegiatan belajar dengan perasaan gembira. Kalau guru menerangkan pelajaran, maka Anda pun “langsung nyambung” dan dengan mudah memahami apa yang dijabarkan tersebut. Anda pun betah berlama-lama memusatkan perhatian pada pelajaran. Pendek kata, mengikuti pelajaran seperti sama asyiknya menonton film kartun atau sinetron yang menjadi kegemaran Anda. Setelah mengikuti pelajaran sama dengan kemampuan Anda menjabarkan jalinan cerita film kartun/sinetron dengan baik dari awal sampai akhir cerita. Anda pun mampu memberi kritikan dan harapan pada cerita film tersebut. Begitu juga, setelah selesai mengikuti pelajaran Anda mampu menjabarkan dan mempraktikkan serta mengembangkan apa yang Anda pelajari dengan baik.

Namun kini yang menjadi persoalan, bagaimana mewujudkan harapan-harapan tersebut menjadi suatu kenyataan?

Padahal, saat Anda mengikuti pelajaran di sekolah tidak jarang dihinggapi oleh perasaan jemu, bosan dan malas. Bahkan saat mendengarkan penjelasan guru di depan kelas rasa mengantuk pun sering menjangkiti Anda, bukan? Hal lain, Anda sering mengalami kesulitan untuk memfokuskan perhatian dan konsentrasi belajar. Kesulitan memfokuskan perhatian dan konsentrasi belajar di sekolah membuat Anda tak mampu mencerna apa yang dijabarkan guru. Begitu juga, saat belajar sendiri membuat Anda menjadi malas dan mengantuk. Nah, anda jangan kuatir untuk mengatasi hal tersebut, maka jawabannya Anda harus mempunyai metoda belajar yang efektif.

Untuk itu, saya siap membantu Anda memperoleh metoda menjadi manusia pembelajar. Saya akan memberi petunjuk yang memandu Anda cari solusi permasalahan yang menghambat Anda untuk dapat melakukan kegiatan belajar dengan mengenali, mengidentifikasi dan menganalisa bentuk hambatan yang mengganggu proses belajar Anda. Bukan itu saja, saya siap memantu Anda untuk membuka mata pengembangan diri dan melihat peluang….

Harus Anda ingat, tidak ada hal yang tidak mugkin selama Anda mau berusaha…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar