Tampilkan postingan dengan label Sulit Konsentrasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sulit Konsentrasi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 01 Desember 2020

3 Step Melipatgandakan Kecerdasan

 Tidak dapat kita pungkiri, bahwa tidak semua anak (siswa) memiliki kecakapan dalam belajar. Bahkan tidak sedikit yang kebingungan bagaimana belajar itu harus dilakukan. Mudah-mudahan anak kita tidak termasuk di antaranya.

Untuk itu, saya ingin berbagi bagaimana cara meningkatkan kecerdasan dan cara mencapai kesuksesan belajar. Jangan sungkan Anda untuk menshare petunjuk dari video ini. Semoga bermanfaat. Untuk mendapatkannya, silakan klik link di bawah ini:


Sabtu, 21 Juli 2018

Cara Cerdas (Smart) Mengatasi Kesulitan Belajar


https://books.google.co.id/books?id=EE1JDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=hendra+surya&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwiLwbzkk7ncAhWWfH0KHZzcD4IQ6AEIRzAE



Siapa yang tidak merasa sebal, jika kerap kali dilanda kesulitan belajar? Sudah pasti Anda tidak ingin menemui kegagalan dalam belajar, bukan? Tentu Anda juga tidak ingin mendapat nilai buruk untuk setiap mata pelajaran Anda, bukan?  Jika tidak ingin mengalami kegagalan dalam studi Anda, maka Anda harus segera menyadari sedang menghadapi hambatan atau kesulitan belajar dan segera mencari solusi dalam menghadapi segala hambatan maupun gangguan belajar Anda tersebut.
Jika Anda ingin sukses belajar, maka Anda tidak bijaksana membiarkan diri Anda terus-menerus dirongrong oleh hambatan dan gangguan dalam belajar, baik itu ketika sedang belajar dalam bimbingan guru di sekolah, ataupun ketika sedang belajar mandiri di rumah. Kadang kala kita tidak menyadari sedang dilanda oleh suatu kesulitan belajar, seperti sulit konsentrasi, timbulnya rasa jenuh, rasa bosan dan mengantuk ketika sedang belajar, sehingga kita acap kali mengabaikan kegiatan belajar tersebut. Namun, pada saat ujian baru kita rasakan, bahwa kita tidak mampu menjawab soal yang diujikan dan berkaitan dengan materi yang kita abaikan sebelumnya. Setelah kita mengalami kegagalan atau dapat hasil buruk, alhasil yang timbul adalah bentuk kekesalan (kekecewaan) dan penyesalan. Padahal, waktu belajar yang ditempuh dan pertaruhkan tidak sebentar di bangku sekolah. Nah, apakah Anda juga sering merasakan hal seperti di atas?
Hal yang perlu Anda ingat serta camkan dalam hati adalah penyesalan itu selalu datangnya terlambat dan tidak pernah tampil sebelum peristiwa fatal itu terjadi di hadapan kita. Juga, perlu dipikirkan waktu belajar yang kita abaikan atau terbuang tidak sebentar.
Jika Anda selama ini kerap kali mengalami kesulitan belajar dan menghadapi berbagai hambatan dalam melakukan proses belajar, itu sebabkan Anda belum mengembangkan metode belajar cerdas (Smart). Belajar itu mudah dilakukan, jika Anda mampu mengembangkan metode belajar cerdas, sehingga Anda memiliki keterampilan mengorganisir pikiran, sikap maupun tindakan step by step (tahap demi tahap) proses belajar secara berstruktur dan sistematis.
Buku ini akan membantu Anda mengembangkan metode belajar cerdas (Smart) dalam melakukan proses belajar. Di dalam buku ini berisi petunjuk yang mengarahkan Anda cara mencari solusi permasalahan yang menghambat Anda untuk dapat melakukan kegiatan belajar dengan mengenali, mengidentifikasi dan menganalisis bentuk hambatan yang mengganggu proses belajar. Inti buku ini juga memberi petunjuk keterampilan belajar (learning skills) yang praktis dan efektif. Nah, secara keseluruhan dalam buku ini memberi petunjuk kepada Anda, sebagai berikut:


Cara Cerdas Mengatasi Kesulitan Konsentrasi Belajar.      

Cara Cerdas Mengatasi Malas Belajar.

Cara Cerdas Mengatasi Bad Mood Belajar.

Cara Cerdas Belajar Percaya Diri.

Cara Cerdas Belajar Mengatasi Rasa Tidak Suka Pada  Guru .

Cara Cerdas Membuat Belajar Jadi Asyik.

Cara Cerdas Mengembangkan Keterampilan Belajar (Learning Skills).

Cara Cerdas Belajar Terampil Membaca. 

Sistematis pengulasan yang dipergunakan buku ini cukup sederhana dan mudah dipahami oleh pembaca. Buku ini disajikan tidak seperti buku referensi yang bersifat teoritis, melainkan mengungkap hal-hal nyata, praktis dan dilengkapi dengan contoh kasus. Pengulasan buku ini hanya meliputi 3 aspek, yaitu tinjauan latar belakang masalah, “mengapa” timbul kesulitan belajar pada diri Anda, dan “bagaimana” cara mengatasi masalah yang muncul tersebut.
Tentunya, setelah Anda mampu memahami dan dapat mempraktekkan petunjuk-petunjuk dalam buku ini, maka Anda pun mengetahui bagaimana melakukan cara belajar cerdas yang praktis dan efektif. Anda dipandu belajar berkarakter menjadi manusia pembelajar. Karena itu, tidak ada alasan lagi bagi Anda untuk mengatakan belajar itu susah.
Atas terbitnya buku "Cara Cerdas (Smart) Mengatasi Kesulitan Belajar" ini, saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya buat Ibu Yulia Suzanna selaku editor dan Penerbit Elex Media Komputindo yang telah mendukung penerbitan buku ini...!

Buku ini tersedia juga dalam bentuk ebook di google play store dan dapat dibeli dengan mempergunakan pulsa HP.

Kamis, 19 Juli 2018

Strategi Mencapai Kesuksesan Belajar

https://play.google.com/store/books/details/Hendra_Surya_Strategi_Jitu_Mencapai_Kesuksesan_Bel?id=7CpRDwAAQBAJ
Menjadi pelajar yang cerdas tentu menjadi impian setiap orang, bahkan orangtua, kakak, adik maupun saudara tentu berharap yang sama pada kita. Apalagi menjadi pelajar yang berprestasi dan unggul. Seperti bocah ajaib pengukir sejarah dunia Albert Einstein, Thomas Alva Edison, JK Rowling (Penulis buku Harry Potter) dan lain lain. Atau seperti Gita Gautawa(penyanyi), mampu mewujudkan mimpi seperti Andrea Hirata (Penulis Laskar Pelangi) dan pintarnya kayak BJ Habibie. Paling-tidak, kita punya semangat dan keberanian untuk menyontoh perilaku tokoh-tokoh tersebut meraih prestasi dalam hidup maupun kemampuan mengaktualisasikan (memunculkan) segenap potensi yang kita miliki. Ingat, belajar di Sekolah bukan sembarang belajar dan tanpa tujuan atau asalasalan. Jangan pertaruhkan lamanya waktu belajar yang Anda tempuh di sekolah dengan sia-sia, tanpa menghasilkan ilmu maupun skills yang bermanfaat (berarti) bagi hidup Anda. Namun, Anda harus menyadari bagaimana cara belajar efektif. Juga, Anda harus mampu mengembangkan karakter kepribadian yang kuat dan memiliki kompetensi mumpuni yang mempunyai daya saing tinggi di era globalisasi ini.
Jika Anda selama ini selalu mengalami kesulitan atau menghadapi berbagai hambatan dalam melakukan proses belajar, itu disebabkan karena Anda belum memiliki strategi belajar yang tepat untuk melakukan kegiatan (proses) belajar. Tapi hal penting yang harus Anda ingat, bahwa menjadi orang pintar, cerdas,
kreatif, percaya diri dan mandiri itu sebenarnya mudah. Jawaban dari hal penting ini, Anda harus menguasai Strategi Jitu Mencapai Kesuksesan Belajar.
https://play.google.com/store/books/details/Hendra_Surya_Bisikan_Yang_Menggoda?id=3x1mDwAAQBAJ
Bukti, mengutip berita Media Indonesia 29 Oktober 2009 menyatakan: Apabila dikaitkan dengan standar ukuran internasional, siswa Indonesia hanya mampu menjawab soal-soal dalam kategori rendah dan sedikit sekali. “Bahkan, hampir tidak ada yang dapat menjawab soal-soal yang menuntut pemikiran tertinggi,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Depdiknas Mansyur Ramly di Jakarta, kemarin.
Dia mengatakan hal tersebut diperoleh dari hasil penelitian Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Nasional 2009 yang memaparkan antara lain prestasi siswa, kinerja guru, sistem ujian dan evaluasi kebijakan di bidang pendidikan. Kemampuan membaca, menulis dan memahami (literasi) sains dan matematika siswa Indonesia jauh di bawah skor internasional, 500. Skor siswa itu diperoleh dari tiga survei terakhir studi internasional yaitu PIRLS 2006 (Progres in International Reading Literacy Study) yang mengukur kemampuan membaca siswa kelas IV SD/MI, dan PISA 2006 (Programme for International Student Assesment Study) yang mengukur kemampuan membaca matematika dan sains siswa berusia 15 tahun di SMP/MTs/SMA/MA/SMK.
“Begitu pula melalui survei terakhir pada TIMSS 2007 (Trend in International Mathematic and Science Study) yang mengukur kemampuan matematika dan sains siswa kelas VIII SMP/MTs. “Artinya, literasi sains dan matematika siswa Indonesia masih rendah,” kata Mansyur.
Kalau Anda mau melongok praktek pembelajaran di kelas pada umumnya sungguh memprihatinkan. Coba bayangkan, dalam praktek proses pembelajaran di kelas terlihat persentasi pelajar yang menguasai materi pembelajaran secara optimal sangat kecil sekali. Kalau boleh dibilang pelajar yang mampu melakukan proses pembelajaran dengan benar hanya 10-20% saja. Itu pun pelajar yang dikategorikan anak pintar atau anak cerdas saja.
Secara umum, jika ditelaah lebih lanjut masalah rendahnya kemampuan daya serap pelajar, ternyata sebahagian besar bersumber dari masalah internal dari pelajar itu sendiri. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan R.L. Mooney dan Mary Alice Price di Amerika, menyatakan ada 2 kesukaran yang paling menonjol atau paling banyak dialami pelajar, yaitu:
1. Tidak tahu bagaimana cara belajar yang efektif (don’t know how to study efektively).
2. Tidak dapat memusatkan perhatian dengan baik (unable to concentrate will).
Namun Anda tidak perlu kuatir, belajar itu mudah dilakukan, jika Anda memiliki strategi yang mampu mengorganisir pikiran, sikap dan perbuatan untuk mengarahkan dan menggiatkan step by step (tahap demi tahap) proses belajar secara berstruktur atau sistematis dengan asyik. Anda janganlah mengacu, menjadi anak yang berprestasi harus memiliki IQ (Intellegence Quetient) tinggi. Itu sudah basi!!! Setiap orang mempunyai kesempatan dan peluang yang sama baik untuk menjadi anak yang berprestasi.
Menurut Thomas Alva Edison, peranan IQ itu hanya 1% saja menunjang keberhasilan seseorang, namun yang 99% adalah kemauan dan kerja keras. (Genius is one percent inspiration and ninety-nine percent perspiration)
Tentu Anda berharap dapat melakukan belajar dengan perasaan gembira. Kalau guru menerangkan pelajaran, maka Anda pun “langsung nyambung” dan mudah memahami apa yang dijabarkan. Anda pun betah berlama-lama memusatkan perhatian pada pelajaran. Persoalannya, bagaimana mewujudkan harapan tersebut menjadi suatu kenyataan?
Buku panduan “Strategi Jitu Mencapai Kesuksesan Belajar” ini akan membantu Anda memperoleh strategi belajar yang praktis dan efektif menjadi pelajar yang berprestasi dan memiliki kompetensi unggulan. Di dalamnya berisi petunjuk yang memandu Anda menemukan cara belajar praktis dan efektif. Bagaimana langkah-langkah cara membuka pikiran, menggiring pikiran, menyusun kerangka berpikir step by step dan kreatif-inovatif dalam mengembangkan kompetensi diri Anda, mengembangkan metodologi belajar Anda, mencari solusi permasalahan yang menghambat Anda untuk dapat melakukan kegiatan belajar dengan mengenali, mengidentifikasi dan menganalisa bentuk hambatan yang mengganggu proses belajar. Nah, secara keseluruhan dalam buku ini memberi petunjuk-petunjuk kepada Anda, sebagai berikut:

Bab 1. LEARNING SKILLS
Dalam bab ini, berisi petunjuk strategi cara berpikir efektif, cara mengembangkan sikap maupun psycho motor menjadi pelajar yang memiliki karakter kuat dan kompetensi unggulan. Petunjuk tersebut mencakup metode (kecakapan) bagaimana langkah-langkah cara membuka pikiran, mengarahkan (menggiring) pikiran, menyusun kerangka berpikir tahap demi tahap, mengembangkan imajinasi-kreatif dalam melakukan proses kegiatan (belajar). Pendek kata, dalam bab ini Anda dipandu bagaimana proses cara menyusun jalan pikiran dalam belajar atau melakukan sesuatu secara praktis dan efektif, sehingga terbentuk keterampilan belajar (Learning Skills) Anda. Jika Anda dapat menguasai Learning Skills (keterampilan belajar), maka belajar dapat dilakukan dengan mudah dan memaksimalkan kecerdasan Anda dalam menguasai pelajaran.

Bab 2. KUNCI SUKSES BELAJAR
Dalam bab ini, berisi petunjuk yang menjadi prasyarat mencapai kesuksesan belajar. Dijelaskan ada 6 prasyarat utama yang menjadi kunci sukses belajar. Ke-enam prasyarat tersebut, antara lain: 1). Keteguhan Hati, 2). Disiplin dan Belajar Secara Teratur, 3). Kesehatan Jasmani dan Rohani, 4). Lingkungan Belajar Yang kondusif, 5). Sumber Belajar dan Perlengkapan Belajar, 6). Teknik Belajar.



Bab 3. MEMBANGKITKAN MENTAL JUARA
Dalam bab ini, berisi petunjuk cara membentuk mental juara dan membangkitkan dorongan berprestasi. Petunjuk tersebut mencakup bagaimana cara merangsang membangkitkan aspirasi dan ambisi berprestasi serta semangat petarung yang gigih. Sehingga pada diri pelajar pun terus terpacu untuk membangun jalan pikirannya untuk menjadi atau menguasai sesuatu hingga tuntas. Dan yang lebih essensial lagi pada pelajar sadar akan dirinya yang belajar, sehingga belajar dilakukan dengan penuh larutan kegembiraan untuk belajar.

Bab 4. PANDUAN BELAJAR (Learning Guide)
Dalam bab ini, berisi petunjuk atau panduan langkah-langkah bagaimana belajar itu harus dilakukan. Petunjuk tersebut mencakup strategi bagaimana cara membangun kesiapan belajar, menciptakan mood belajar, menentukan tujuan yang hendak dicapai, membangun proses penalaran (menghidup, mengontrol penalaran) dan menggiring proses belajar secara praktis dan efektif, sehingga mampu mengoptimalkan hasil belajar.

Bab 5. MEMBANGUN KONSENTRASI BELAJAR

https://play.google.com/store/books/details/Hendra_Surya_Bisikan_Yang_Menggoda?id=3x1mDwAAQBAJ
Dalam bab ini, berisi tentang apa yang dimaksud dengan konsentrasi belajar? Macam-macam gangguan konsentrasi belajar dan petunjuk bagaimana cara mengatasi gangguan konsentrasi belajar.

Bab 6. CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIS)
Dalam bab ini, berisi petunjuk bagaimana cara meningkatkan kualitas kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui critical thinking (berpikir kritis). Petunjuk tersebut mencakup tentang pengertian Berpikir Kritis (Critical Thinking), karakteristik pemikiran kritis, karakteristik pemikir kritis, mengembangkan sifat pemikir kritis, manfaat berpikir kritis, alasan-alasan mengapa memilih berpikir kritis, hambatan berpikir kritis, langkah-langkah berpikir kritis dan cara melatih berpikir kritis.




Bab 7. BERPIKIR KREATIF
Dalam bab ini diungkap, bahwa semua orang punya bakat kreatif, namun demikian tidak semua orang kreatif. Mengapa demikian? Ada banyak hambatan yang menjadi penghalang berpikir kreatif. Untuk itu, dalam bab ini diuraikan faktor-faktor yang menjadi penghambat pikiran kreatif. Petunjuk bagaimana cara mengatasi segala bentuk hambatan yang menjadi penghalang berpikir kreatif. Juga, diuraikan manfaat berpikir kreatif dan strategi pengembangan langkah-langkah berpikir kreatif.

Bab 8. BENARKAH KECERDASAN EMOSIONAL MENUNJANG KESUKSESAN BELAJAR?

Dalam bab ini mengungkap bagaimana pengaruh emosi dalam belajar, menjelaskan peranan kecerdasan emosional dalam memberi peluang dan keleluasaan IQ berkembang secara maksimal. Begitu juga berisi petunjuk bagaimana cara meningkatkan kecerdasan emosional.





Bab 9. BELAJAR PRESENTASI
Dalam bab ini berisi petunjuk langkah-langkah bagaimana cara menyajikan presentasi dengan baik dan meyakinkan. Petunjuk tersebut meliputi: 1) bagaimana menentukan tujuan presentasi, 2) bagaimana mengenali dan memengaruhi audien, 3) bagaimana menyusun kerangka presentasi, 4) bagamana cara mempersiapkan slide, alat bantu visual atau alat peraga, 5) latihan presentasi, 6) bagaimana bersikap rileks saat presentasi, 7) Teknik penyajian presentasi.

Bab 10. BELAJAR MEMBUAT KARANGAN
Dalam bab ini berisi petunjuk bagaimana cara membuat karangan. Petunjuk tersebut meliputi: 1) Penentuan Jenis Karangan, 2)Mengembangkan Ide Cerita, 3) Mengembangkan Sinopsis Cerita, 4) Menyusun Kerangka Karangan, 5) Penggarapan Cerita, 6) Menyunting Cerita, 7) Menerbitkan Cerita.



Bab 11. BELAJAR MELUKIS PIKIRAN (Strategi Menulis dan Membuat Catatan)
Dalam bab ini berisi petunjuk bagaimana menulis atau membuat catatan pemikiran secara efektif berupa lukisan pikiran, tanpa harus mengganggu ritme penalaran saat belajar. Teknik ini dapat menjadi sumber pendorong penciptaan pendalaman penalaran karena dapat mempertahankan dan meningkatkan fokus perhatian maupun konsentrasi saat belajar, baik itu belajar sendiri atau belajar di bawah bimbingan guru. Lukisan pikiran tersebut dapat menjadi gambaran atau skematis kerangka berpikir dalam memvisualkan pemahaman tentang pengetahuan yang diperoleh dan memudahkan dalam mereview kembali pemahaman pengalaman maupun pengetahuan yang telah peroleh di saat dibutuhkan. Juga, kemampuan melukis pikiran dapat menjadi petunjuk yang praktis dalam menyusun rencana kegiatan yang akan dilakukan secara efektif.

Bab 12. Membangun Relasi
Bab ini mengungkap seseorang dikatakan baru sukses belajar, tentunya apabila dirinya mampu membuktikan atau mengimplementasikan hasil belajarnya di tengah-tengah masyarakat atau dunia kerja (usaha). Sementara, kesuksesan di tengah-tengah masyarakat atau dunia kerja sangat ditentukan oleh kemampuan membangun relasi (networking). Untuk menunjang keberhasilan dalam mengimplementasikan hasil belajar di tengah-tengah masyarakat, dunia kerja (usaha), maka dalam bab ini diberikan petunjuk, bagaimana cara membangun relasi tersebut.
Sistematis pengulasan yang dipergunakan buku ini cukup sederhana dan mudah dipahami oleh Anda. Buku ini disajikan tidak seperti buku referensi pada umumnya yang bersifat teoritis belaka, melainkan mengungkap hal-hal nyata, praktis dan efektif serta dilengkapi contoh kasus.
Tentunya, setelah Anda mampu memahami dan dapat mempraktikkan petunjuk-petunjuk dalam buku ini, maka Anda pun mengatahui bagaimana melakukan cara belajar yang praktis dan efektif. Karena itu, tidak ada alasan lagi bagi Anda untuk mengatakan belajar itu susah (sulit).
Juga Anda dapat membaca kisah inspirasi yang membuat pembaca menjadi semakin cerdas dan pintar melalui buku di bawah ini:


 


Wasalam,
Hendra Surya
085281085906

Minggu, 16 September 2012

MENDIDIK ANAK HIPERAKTIF


Sebagai orang tua, tentu Anda sangat kewalahan menghadapi anak yang sangat bandel dan tidak bisa diam, bahkan sangat susah diatur. Jika ditinggal sebentar saja, anak sudah membuat berantakan seisi rumah. Kadangkala dada Anda pun dibuat berdebar-debar kencang, saat anak bermain-main dengan barang-barang yang mudah pecah dan membahayakan dirinya, seperti bermain gelas, piring dan botol yang terbuat dari kaca. Bahkan, kadangkala anak suka berlompat-lompatan di atas kursi, tempat tidur dan berlari-larian.
Hal yang membuat Anda jengkel, di kala teriakan dan emolen, bahkan cubitan orang tua tidak lagi dihiraukan anak. Anak terus asyik bermain-main, seperti tak mengenal rasa takut dan rasa lelah. Anda sendiri yang dibuat capek dan ketakutan terus mengawasi anak. Anda merasa lega dan tenang, di saat anak sedang tidur saja.
Perilaku anak yang bandel dan tidak bisa diam ini oleh sebahagian orang tua, ada yang menganggap lumrah dan remeh. Sebab, mereka menganggap masalah itu hal biasa terjadi pada masa anak-anak dan akan menghilang seiring dengan perkembangan usia anak. Padahal, tidak jarang perilaku anak tersebut, sebenarnya mencerminkan atau memberi gambaran tentang gejala gangguan emosi dan perilaku pada anak yang seharusnya sedini mungkin mendapat perhatian dan penanganan yang serius.
Anak yang bandel dan tidak bisa diam ini, jika Anda biarkan dalam jangka panjang, maka gangguan tersebut dapat saja menjadi faktor penghambat bagi terbentuknya kepribadian yang matang pada usia dewasa anak. Begitu juga, anak yang bandel dan tidak bisa diam ini dapat mengalami kesulitan untuk melakukan proses belajarnya. Hal ini bisa terjadi karena anak akan mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian dan konsentrasi belajarnya. Alhasil, prestasi belajar anak pun dapat menjadi sangat rendah. Hal ini, tentunya tidak Anda kehendaki, bukan?
Untuk menangani anak yang bandel dan tak bisa diam ini, Anda tidak mesti harus langsung ke psikiater atau psikolog. Jika gejala anak bandel dan tidak bisa diam ini, masih ringan, maka Anda pun masih dapat mengantisipasi masalah ini sendiri, agar tidak berkembang menjadi lebih jauh.
Anak menjadi bandel dan tidak bisa diam, ini menunjukkan adanya gejala gangguan pada emosi dan perilaku anak. Terutama ini terjadi pada anak-anak usia balita (2-5 tahun). Kalau Anda amati, anak terus bergerak dan tidak bisa diam mengikuti perhatiannya yang terhablur pada banyak keinginan-keinginan. Di mana keinginan-keinginan anak itu muncul dari dorongan emosional anak atas apresiasi rangsangan dari lingkungan di mana anak berada.
Anak menjadi bandel dan tidak bisa diam, ini menggambarkan bagaimana anak bereaksi terhadap lingkungan di mana anak berada. Reaksi atau perilaku anak itu dipengaruhi oleh sikap emosi anak dalam merespon rangsangan dari lingkungannya. Sedangkan yang mendorong ledakan-ledakan emosi dari dalam diri anak itu sendiri adalah perkembangan neurobiologis anak yang terganggu. Sebagaimana yang Anda ketahui, kelenjar endocrine, andrenalin dan suprarenal gland sangat mempengaruhi kegiatan emosi anak (seseorang). Oleh sebab itu, perbedaan yang terdapat dalam kelenjar tersebut, tentu mempengaruhi perkembangan emosi anak (seseorang). Di samping itu, perubahan physiologi atau aktivitas kelenjar-kelenjar tersebut juga sangat dipengaruhi oleh rangsangan atau pengalaman-pengalaman emosional anak dari lingkungan di mana ia berada.
Dengan demikian, di samping perkembangan fisik dan mentalnya yang menentukan kematangan emosi anak, juga sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosial yang memberi latihan atau pengalaman-pengalaman batin pada anak. Interaksi secara fisik dan mental dari sifat anak dengan pengaruh lingkungannya mempunyai peranan yang cukup berarti dalam perkembangan tingkah laku emosi dan sikap anak. Dengan perkataan lain, kematangan emosi anak sangat dibutuhkan sebagai dasar atau pendorong tingkah laku atau perilaku anak yang berkualitas. Terganggunya emosi anak, maka berpengaruh terhadap perilaku anak. Anak yang emosinya stabil, maka akan lebih mudah berkonsentrasi dan berpikir logis, mampu memotivasi dirinya untuk tetap fokus pada aktivitas yang membangun dan mampu membina hubungan yang harmonis dengan lingkungan di mana ia berada.
Pada anak yang bandel dan tidak bisa diam ini, sensitivitas emosi anak sangatlah tinggi, sehingga anak mudah terpengaruh oleh beberapa rangsangan yang muncul di hadapannya. Sensitivitas emosi anak ini membuat anak sulit untuk memfokuskan atau memprioritaskan perhatiannya pada satu fokus, sehingga anak begitu mudah beralih-alih perhatian.
Maka yang perlu Anda sadari dan pahami, faktor-faktor penyebab atau pencetus mengapa anak menjadi bandel dan tidak bisa diam ini. Nah, kalau Anda telaah lebih lanjut, ternyata anak menjadi bandel dan tidak bisa diam ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
Faktor perkembangan neurobiologis anak yang terganggu.
Di mana fungsi-fungsi saraf sebagai menerima rangsang dari luar diri yang tidak stabil atau hipersensitif, sehingga anak mudah terangsang pada banyak perhatian atau beralih-alih perhatian dan kesadaran yang menyertai perhatian tersebut sangatlah rendah.
Faktor lingkungan  
Di samping anak mengalami kesulitan atau hambatan untuk memusatkan atau mengintensifkan perhatian karena adanya gangguan neurobiologisnya, juga faktor lingkungan berperan besar dalam memberi banyak rangsangan emosional anak. Perhatian anak menjadi terpencar terhadap segenap aspek rangsangan yang muncul dari lingkungan anak berada. Banyak aspek yang menggoda dan menarik perhatian anak, sehingga dirinya terangsang menjelajah ke segenap aspek yang merangsang perhatiannya. Di mana perhatian anak itu sangat sulit bertahan pada satu aspek perhatian dan dirinya begitu mudah beralih-alih perhatian.
Rangsangan yang beraneka macam itu mempengaruhi sensitivitas emosi anak. Sensitivitas emosi ini menimbulkan kegoncangan emosi dan meningkatkan aktivitas andrenalin anak, sehingga menghasilkan dorongan energi fisik yang luar biasa pada anak. Hal ini yang menyebabkan anak tidak bisa diam dan terangsang untuk selalu bergerak mengikuti objek perhatian yang berubah-ubah. Perhatian yang terpencar inilah yang mempengaruhi emosi anak untuk menjelajah ke segenap aspek perhatian anak tanpa mengenal rasa lelah.
Keracunan makanan.
Keracunan makanan ini dapat terjadi, terutama bagi anak penderita autis, sehingga salah makan tersebut dapat menyebabkan dirinya seperti tidak sadar dan tidak bisa diam (hiperaktif). Makanan yang mempunyai dampak buruk pada anak autis tersebut, yaitu makanan yang mengandung protein susu sapi (kasein) dan protein tepung terigu (gluten). Nah, kedua unsur ini tidak dapat dicerna sistem pencernaan mereka. Akibatnya terjadi proses akumulasi apioid atau substansi sejenis morfin yang dikenal sebagai dermophin di dalam tubuh. Akumulasi substansi ini menyebabkan anak menjadi seperti tidak sadar dan suka mengamuk atau hiperaktif.
Kemungkinan-kemungkinan terburuk, jika anak bandel, tidak bisa diam dan susah diatur ini dibiarkan begitu saja, antara lain:
Bagaimana cara mengatasi anak yang bandel dan tidak bisa diam?
Mensikapi anak yang bandel, tidak bisa diam dan susah diatur ini dengan sikap keras dan galak tidak akan membantu menyelesaikan akar permasalahan yang dihadapi anak. Melainkan, perlu melakukan pendekatan khusus.
Untuk mengatasi gangguan neurobiologis atau gangguan emosi ini dibutuhkan kesabaran dan upaya melakukan pemberian pelatihan pengembangan dan pengendalian emosi anak secara intensif. Pelatihan tersebut dimaksudkan untuk menarik minat dan perhatian anak, agar dirinya terbiasa dapat mengendalikan perhatiannya pada satu aspek pengalaman secara intensif dan mengendalikan atau pengarahan energi emosional anak yang berlebihan pada satu aspek pengalaman yang konstruktif. Begitu juga, pelatihan ini diharapkan untuk dapat meningkatkan kematangan emosi anak sebagai dasar pembentukan perilakunya dalam merefleksikan (merespon) rangsangan yang ada dihadapannya atau bagaimana dirinya mampu membina hubungan yang harmonis dengan lingkungan di mana ia berada.
Pelatihan-pelatihan yang dapat Anda berikan untuk mengatasi anak yang bandel, tidak bisa diam dan susah diatur ini, sebagai berikut:
  • Menggiring/menarik perhatian anak secara terarah. Anda dapat mengajak anak untuk selalu melakukan kegiatan atau bermain bersama yang disesuaikan dengan keinginan anak. Kegiatan atau permainan itu, tentunya sesuai dengan taraf usianya. Kegiatan yang Anda siapkan tersebut harus benar-benar kegiatan yang dapat menarik perhatian dan minat anak. Begitu juga, kegiatan yang dipilih tersebut adalah kegiatan yang bisa menyalurkan energi emosional anak yang selalu berlebihan itu.
  • Melatih respon terarah atau memberi tanggapan. Anak perlu dilatih bagaimana dirinya harus memberi respon atau tanggapan terhadap rangsangan yang diberikan padanya. Misalnya:
- Anak diminta untuk menangkap bola.
- Anak diminta meletakkan sesuatu pada tempatnya.
- Anak diminta menendang bola.
- Anak diminta untuk mewarnai sesuai dengan contoh.
      - Anak diminta untuk meneruskan atau melempat bola yang disodorkan padanya.
  • Anak dilatih belajar mengamati (mempertajam pengamatan). Untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengendalikan emosi, membangun pemusatan perhatian dan meningkatkan kemampuan konsentrasi anak dalam kegiatan yang konstruktif, maka Anda dapat melatih anak belajar mengamati. Untuk itu, Anda perlu menciptakan kondisi yang merangsang anak untuk mau belajar mengamati. Untuk dapat menciptakan kondisi yang merangsang aktivitas pengamatan anak, maka Anda harus aktif ikut terlibat dalam kegiatan atau permainan bersama anak. Modal dasar aktivitas pengamatan adalah fungsi-fungsi alat panca indera, yaitu penglihatan, pendengaran, rabaan, pembauan (penciuman) dan pencecapan. Nah, Anda dapat mengarahkan alat dria anak tersebut untuk mengamati, mempertajam perhatian dan tindakan dengan menggiring anak untuk memfokuskan perhatian pada satu sisi kegiatan atau permainan. Begitu juga, Anda dapat merangsang daya pikir (konsentrasi anak) dengan selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang daya tarik dan daya nalar anak, Seperti:
  • ­ Meminta anak untuk menendang bola ke gawang atau tertuju pada kiper
  • ­ Meminta anak membuat gerakan melompat-lompat di antara susunan ban-ban atau lingkaran
  • ­ Meminta anak melempar bola ke dalam keranjang
  • ­ Meminta anak menghitung benda tertentu dari sekolompok benda-benda yang berbeda
  • ­ Meminta anak mencicipi rasa beberapa makanan dan tanyakan rasa masing-masing makanan tersebut
  • ­ Bagaimana menyusun balok-balok ini, agar menjadi bentuk rumah, Aldi?
  • ­ Ada berapa burung di pohon itu,
  • ­ dan sebagainya. 
  • Melatih kecerdasan kinestetik jasmani anak. Anak yang bandel, tidak bisa diam dan susah diatur ini memiliki energi fisik yang luar biasa. Anak sangat aktif bergerak mengikuti impuls-impuls emosinya. Untuk dapat mengarahkan dan menyalurkan energi yang berlebihan tersebut, maka anak membutuhkan latihan dengan menitik beratkan pada penetralisiran atau penyaluran energi yang luar biasa tersebut pada kegiatan yang konstruktif, seperti melatih kecerdasan kinestetik jasmani anak. Kecerdasan kinestetik jasmani ini adalah gabungan kemampuan berpikir dan ketangkasan atau kepiawaian dalam melakukan suatu gerakan seluruh anggota tubuh. Untuk mengembangkan kecerdasan kinestetik anak ini memerlukan kegiatan belajar yang bersifat kinestetik, dinamik dan berkesinambungan. Anda dapat memotivasi anak sesuai dengan minatnya, seperti bermain seni peran, improvisasi dramatis, gerakan kreatif dan semua jenis kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik (olah raga). Anda dapat mengajak anak ke lapangan bermain, lapangan rintangan, kolam renang dan ruang olah raga. Begitu juga, Anda dapat memberi kesempatan pada anak untuk membuat model berbagai mainan, terlibat dalam kegiatan seni kerajinan tangan, misalnya mengukir kayu, menggambar/melukis atau membentuk tanah liat. Anda pun dapat mengajak anak mengunjungi kegiatan atau pertandingan olah raga. Begitu juga tak kalah pentingnya, anak dapat diajak berkemah dan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan di luar, seperti menjelajah alam. Kegiatan-kegiatan ini dapat menyalurkan aktivitas fisik anak dan relaksasi anak. Melatih kecerdasan kinestetik jasmani ini juga bermanfaat bagi anak untuk lebih mampu mengendalikan emosinya, membantu cara untuk mengarahkan dan memfokuskan perhatian serta meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi dalam melakukan berbagai kegiatan.
Di samping itu, Anda perlu menyelusuri kemungkinan pengaruh keracunan makanan yang menyebabkan atau sebagai faktor pencetus perilaku hiperaktif pada anak ini. Jika dari hasil pengamatan Anda ditemukan adanya indikasi pengaruh dari makanan yang dimakan oleh anak terhadap pola-pola perilaku agresif (hiperaktif) tersebut, maka Anda perlu menghindarkan anak mengkonsumsi makanan yang menjadi faktor pencetus tersebut.
Demikianlah cara yang dapat dipergunakan untuk mengatasi anak yang bandel, tidak bisa diam dan susah diatur. Kunci keberhasilan Anda dalam menghadapi penyimpangan perilaku anak tersebut terletak pada kesabaran dan kesedian Anda membantu memberi pelatihan-pelatihan yang efektif pada anak. Keberhasilan anak dalam mengatasi berbagai hambatannya dalam mengontrol emosi dan membina perilaku yang baik adalah suatu kemenangan dan kebahagiaan Anda. (Sumber: Hendra Surya, 1. Rahasia Membuat Anak Cerdas dan Manusia Unggul, Elex Media Komputindo, 2010. 2. Kiat Mengatasi Penyimpangan Perilaku Anak 2, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005)