Tampilkan postingan dengan label cara menerbitkan buku. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cara menerbitkan buku. Tampilkan semua postingan

Kamis, 19 Juli 2018

Strategi Mencapai Kesuksesan Belajar

https://play.google.com/store/books/details/Hendra_Surya_Strategi_Jitu_Mencapai_Kesuksesan_Bel?id=7CpRDwAAQBAJ
Menjadi pelajar yang cerdas tentu menjadi impian setiap orang, bahkan orangtua, kakak, adik maupun saudara tentu berharap yang sama pada kita. Apalagi menjadi pelajar yang berprestasi dan unggul. Seperti bocah ajaib pengukir sejarah dunia Albert Einstein, Thomas Alva Edison, JK Rowling (Penulis buku Harry Potter) dan lain lain. Atau seperti Gita Gautawa(penyanyi), mampu mewujudkan mimpi seperti Andrea Hirata (Penulis Laskar Pelangi) dan pintarnya kayak BJ Habibie. Paling-tidak, kita punya semangat dan keberanian untuk menyontoh perilaku tokoh-tokoh tersebut meraih prestasi dalam hidup maupun kemampuan mengaktualisasikan (memunculkan) segenap potensi yang kita miliki. Ingat, belajar di Sekolah bukan sembarang belajar dan tanpa tujuan atau asalasalan. Jangan pertaruhkan lamanya waktu belajar yang Anda tempuh di sekolah dengan sia-sia, tanpa menghasilkan ilmu maupun skills yang bermanfaat (berarti) bagi hidup Anda. Namun, Anda harus menyadari bagaimana cara belajar efektif. Juga, Anda harus mampu mengembangkan karakter kepribadian yang kuat dan memiliki kompetensi mumpuni yang mempunyai daya saing tinggi di era globalisasi ini.
Jika Anda selama ini selalu mengalami kesulitan atau menghadapi berbagai hambatan dalam melakukan proses belajar, itu disebabkan karena Anda belum memiliki strategi belajar yang tepat untuk melakukan kegiatan (proses) belajar. Tapi hal penting yang harus Anda ingat, bahwa menjadi orang pintar, cerdas,
kreatif, percaya diri dan mandiri itu sebenarnya mudah. Jawaban dari hal penting ini, Anda harus menguasai Strategi Jitu Mencapai Kesuksesan Belajar.
https://play.google.com/store/books/details/Hendra_Surya_Bisikan_Yang_Menggoda?id=3x1mDwAAQBAJ
Bukti, mengutip berita Media Indonesia 29 Oktober 2009 menyatakan: Apabila dikaitkan dengan standar ukuran internasional, siswa Indonesia hanya mampu menjawab soal-soal dalam kategori rendah dan sedikit sekali. “Bahkan, hampir tidak ada yang dapat menjawab soal-soal yang menuntut pemikiran tertinggi,” ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Kabalitbang) Depdiknas Mansyur Ramly di Jakarta, kemarin.
Dia mengatakan hal tersebut diperoleh dari hasil penelitian Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Nasional 2009 yang memaparkan antara lain prestasi siswa, kinerja guru, sistem ujian dan evaluasi kebijakan di bidang pendidikan. Kemampuan membaca, menulis dan memahami (literasi) sains dan matematika siswa Indonesia jauh di bawah skor internasional, 500. Skor siswa itu diperoleh dari tiga survei terakhir studi internasional yaitu PIRLS 2006 (Progres in International Reading Literacy Study) yang mengukur kemampuan membaca siswa kelas IV SD/MI, dan PISA 2006 (Programme for International Student Assesment Study) yang mengukur kemampuan membaca matematika dan sains siswa berusia 15 tahun di SMP/MTs/SMA/MA/SMK.
“Begitu pula melalui survei terakhir pada TIMSS 2007 (Trend in International Mathematic and Science Study) yang mengukur kemampuan matematika dan sains siswa kelas VIII SMP/MTs. “Artinya, literasi sains dan matematika siswa Indonesia masih rendah,” kata Mansyur.
Kalau Anda mau melongok praktek pembelajaran di kelas pada umumnya sungguh memprihatinkan. Coba bayangkan, dalam praktek proses pembelajaran di kelas terlihat persentasi pelajar yang menguasai materi pembelajaran secara optimal sangat kecil sekali. Kalau boleh dibilang pelajar yang mampu melakukan proses pembelajaran dengan benar hanya 10-20% saja. Itu pun pelajar yang dikategorikan anak pintar atau anak cerdas saja.
Secara umum, jika ditelaah lebih lanjut masalah rendahnya kemampuan daya serap pelajar, ternyata sebahagian besar bersumber dari masalah internal dari pelajar itu sendiri. Hal ini dapat dilihat berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan R.L. Mooney dan Mary Alice Price di Amerika, menyatakan ada 2 kesukaran yang paling menonjol atau paling banyak dialami pelajar, yaitu:
1. Tidak tahu bagaimana cara belajar yang efektif (don’t know how to study efektively).
2. Tidak dapat memusatkan perhatian dengan baik (unable to concentrate will).
Namun Anda tidak perlu kuatir, belajar itu mudah dilakukan, jika Anda memiliki strategi yang mampu mengorganisir pikiran, sikap dan perbuatan untuk mengarahkan dan menggiatkan step by step (tahap demi tahap) proses belajar secara berstruktur atau sistematis dengan asyik. Anda janganlah mengacu, menjadi anak yang berprestasi harus memiliki IQ (Intellegence Quetient) tinggi. Itu sudah basi!!! Setiap orang mempunyai kesempatan dan peluang yang sama baik untuk menjadi anak yang berprestasi.
Menurut Thomas Alva Edison, peranan IQ itu hanya 1% saja menunjang keberhasilan seseorang, namun yang 99% adalah kemauan dan kerja keras. (Genius is one percent inspiration and ninety-nine percent perspiration)
Tentu Anda berharap dapat melakukan belajar dengan perasaan gembira. Kalau guru menerangkan pelajaran, maka Anda pun “langsung nyambung” dan mudah memahami apa yang dijabarkan. Anda pun betah berlama-lama memusatkan perhatian pada pelajaran. Persoalannya, bagaimana mewujudkan harapan tersebut menjadi suatu kenyataan?
Buku panduan “Strategi Jitu Mencapai Kesuksesan Belajar” ini akan membantu Anda memperoleh strategi belajar yang praktis dan efektif menjadi pelajar yang berprestasi dan memiliki kompetensi unggulan. Di dalamnya berisi petunjuk yang memandu Anda menemukan cara belajar praktis dan efektif. Bagaimana langkah-langkah cara membuka pikiran, menggiring pikiran, menyusun kerangka berpikir step by step dan kreatif-inovatif dalam mengembangkan kompetensi diri Anda, mengembangkan metodologi belajar Anda, mencari solusi permasalahan yang menghambat Anda untuk dapat melakukan kegiatan belajar dengan mengenali, mengidentifikasi dan menganalisa bentuk hambatan yang mengganggu proses belajar. Nah, secara keseluruhan dalam buku ini memberi petunjuk-petunjuk kepada Anda, sebagai berikut:

Bab 1. LEARNING SKILLS
Dalam bab ini, berisi petunjuk strategi cara berpikir efektif, cara mengembangkan sikap maupun psycho motor menjadi pelajar yang memiliki karakter kuat dan kompetensi unggulan. Petunjuk tersebut mencakup metode (kecakapan) bagaimana langkah-langkah cara membuka pikiran, mengarahkan (menggiring) pikiran, menyusun kerangka berpikir tahap demi tahap, mengembangkan imajinasi-kreatif dalam melakukan proses kegiatan (belajar). Pendek kata, dalam bab ini Anda dipandu bagaimana proses cara menyusun jalan pikiran dalam belajar atau melakukan sesuatu secara praktis dan efektif, sehingga terbentuk keterampilan belajar (Learning Skills) Anda. Jika Anda dapat menguasai Learning Skills (keterampilan belajar), maka belajar dapat dilakukan dengan mudah dan memaksimalkan kecerdasan Anda dalam menguasai pelajaran.

Bab 2. KUNCI SUKSES BELAJAR
Dalam bab ini, berisi petunjuk yang menjadi prasyarat mencapai kesuksesan belajar. Dijelaskan ada 6 prasyarat utama yang menjadi kunci sukses belajar. Ke-enam prasyarat tersebut, antara lain: 1). Keteguhan Hati, 2). Disiplin dan Belajar Secara Teratur, 3). Kesehatan Jasmani dan Rohani, 4). Lingkungan Belajar Yang kondusif, 5). Sumber Belajar dan Perlengkapan Belajar, 6). Teknik Belajar.



Bab 3. MEMBANGKITKAN MENTAL JUARA
Dalam bab ini, berisi petunjuk cara membentuk mental juara dan membangkitkan dorongan berprestasi. Petunjuk tersebut mencakup bagaimana cara merangsang membangkitkan aspirasi dan ambisi berprestasi serta semangat petarung yang gigih. Sehingga pada diri pelajar pun terus terpacu untuk membangun jalan pikirannya untuk menjadi atau menguasai sesuatu hingga tuntas. Dan yang lebih essensial lagi pada pelajar sadar akan dirinya yang belajar, sehingga belajar dilakukan dengan penuh larutan kegembiraan untuk belajar.

Bab 4. PANDUAN BELAJAR (Learning Guide)
Dalam bab ini, berisi petunjuk atau panduan langkah-langkah bagaimana belajar itu harus dilakukan. Petunjuk tersebut mencakup strategi bagaimana cara membangun kesiapan belajar, menciptakan mood belajar, menentukan tujuan yang hendak dicapai, membangun proses penalaran (menghidup, mengontrol penalaran) dan menggiring proses belajar secara praktis dan efektif, sehingga mampu mengoptimalkan hasil belajar.

Bab 5. MEMBANGUN KONSENTRASI BELAJAR

https://play.google.com/store/books/details/Hendra_Surya_Bisikan_Yang_Menggoda?id=3x1mDwAAQBAJ
Dalam bab ini, berisi tentang apa yang dimaksud dengan konsentrasi belajar? Macam-macam gangguan konsentrasi belajar dan petunjuk bagaimana cara mengatasi gangguan konsentrasi belajar.

Bab 6. CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIS)
Dalam bab ini, berisi petunjuk bagaimana cara meningkatkan kualitas kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui critical thinking (berpikir kritis). Petunjuk tersebut mencakup tentang pengertian Berpikir Kritis (Critical Thinking), karakteristik pemikiran kritis, karakteristik pemikir kritis, mengembangkan sifat pemikir kritis, manfaat berpikir kritis, alasan-alasan mengapa memilih berpikir kritis, hambatan berpikir kritis, langkah-langkah berpikir kritis dan cara melatih berpikir kritis.




Bab 7. BERPIKIR KREATIF
Dalam bab ini diungkap, bahwa semua orang punya bakat kreatif, namun demikian tidak semua orang kreatif. Mengapa demikian? Ada banyak hambatan yang menjadi penghalang berpikir kreatif. Untuk itu, dalam bab ini diuraikan faktor-faktor yang menjadi penghambat pikiran kreatif. Petunjuk bagaimana cara mengatasi segala bentuk hambatan yang menjadi penghalang berpikir kreatif. Juga, diuraikan manfaat berpikir kreatif dan strategi pengembangan langkah-langkah berpikir kreatif.

Bab 8. BENARKAH KECERDASAN EMOSIONAL MENUNJANG KESUKSESAN BELAJAR?

Dalam bab ini mengungkap bagaimana pengaruh emosi dalam belajar, menjelaskan peranan kecerdasan emosional dalam memberi peluang dan keleluasaan IQ berkembang secara maksimal. Begitu juga berisi petunjuk bagaimana cara meningkatkan kecerdasan emosional.





Bab 9. BELAJAR PRESENTASI
Dalam bab ini berisi petunjuk langkah-langkah bagaimana cara menyajikan presentasi dengan baik dan meyakinkan. Petunjuk tersebut meliputi: 1) bagaimana menentukan tujuan presentasi, 2) bagaimana mengenali dan memengaruhi audien, 3) bagaimana menyusun kerangka presentasi, 4) bagamana cara mempersiapkan slide, alat bantu visual atau alat peraga, 5) latihan presentasi, 6) bagaimana bersikap rileks saat presentasi, 7) Teknik penyajian presentasi.

Bab 10. BELAJAR MEMBUAT KARANGAN
Dalam bab ini berisi petunjuk bagaimana cara membuat karangan. Petunjuk tersebut meliputi: 1) Penentuan Jenis Karangan, 2)Mengembangkan Ide Cerita, 3) Mengembangkan Sinopsis Cerita, 4) Menyusun Kerangka Karangan, 5) Penggarapan Cerita, 6) Menyunting Cerita, 7) Menerbitkan Cerita.



Bab 11. BELAJAR MELUKIS PIKIRAN (Strategi Menulis dan Membuat Catatan)
Dalam bab ini berisi petunjuk bagaimana menulis atau membuat catatan pemikiran secara efektif berupa lukisan pikiran, tanpa harus mengganggu ritme penalaran saat belajar. Teknik ini dapat menjadi sumber pendorong penciptaan pendalaman penalaran karena dapat mempertahankan dan meningkatkan fokus perhatian maupun konsentrasi saat belajar, baik itu belajar sendiri atau belajar di bawah bimbingan guru. Lukisan pikiran tersebut dapat menjadi gambaran atau skematis kerangka berpikir dalam memvisualkan pemahaman tentang pengetahuan yang diperoleh dan memudahkan dalam mereview kembali pemahaman pengalaman maupun pengetahuan yang telah peroleh di saat dibutuhkan. Juga, kemampuan melukis pikiran dapat menjadi petunjuk yang praktis dalam menyusun rencana kegiatan yang akan dilakukan secara efektif.

Bab 12. Membangun Relasi
Bab ini mengungkap seseorang dikatakan baru sukses belajar, tentunya apabila dirinya mampu membuktikan atau mengimplementasikan hasil belajarnya di tengah-tengah masyarakat atau dunia kerja (usaha). Sementara, kesuksesan di tengah-tengah masyarakat atau dunia kerja sangat ditentukan oleh kemampuan membangun relasi (networking). Untuk menunjang keberhasilan dalam mengimplementasikan hasil belajar di tengah-tengah masyarakat, dunia kerja (usaha), maka dalam bab ini diberikan petunjuk, bagaimana cara membangun relasi tersebut.
Sistematis pengulasan yang dipergunakan buku ini cukup sederhana dan mudah dipahami oleh Anda. Buku ini disajikan tidak seperti buku referensi pada umumnya yang bersifat teoritis belaka, melainkan mengungkap hal-hal nyata, praktis dan efektif serta dilengkapi contoh kasus.
Tentunya, setelah Anda mampu memahami dan dapat mempraktikkan petunjuk-petunjuk dalam buku ini, maka Anda pun mengatahui bagaimana melakukan cara belajar yang praktis dan efektif. Karena itu, tidak ada alasan lagi bagi Anda untuk mengatakan belajar itu susah (sulit).
Juga Anda dapat membaca kisah inspirasi yang membuat pembaca menjadi semakin cerdas dan pintar melalui buku di bawah ini:


 


Wasalam,
Hendra Surya
085281085906

Senin, 27 Agustus 2012

Cara Menembus Dunia Penerbit

Salah satu perbuatan mulia yang dianjurkan Allah Swt maupun di mata orang, ketika Anda mau berbagi pengalaman, pemikiran maupun pengetahuan, seperti melalui tulisan. Dengan tulisan Anda dapat membuka cakrawala dunia, mencerahkan pemikiran khalayak umum dan membuat orang yang tadinya tidak tahu menjadi tahu.

Namun tidak sedikit orang yang kebingungan, ketika naskah tulisan telah ada di hadapannya. Mau dikemanakan naskah tersebut? Mau dikirimkan ke penerbit buku?! Untuk menembus dunia penerbitan buku, ternyata bukanlah perkara yang mudah!!! Untuk memulai menulis saja bukan hal yang gampang, apalagi ditambah lagi dengan kesulitan untuk menerbitkannya. (Mungkin bagi penulis yang punya modal dapat menerbitkan sendiri dan bekerja sama dengan distributor buku, masalahnya selesai). Belum lagi masalah penjualan buku yang seret. Alih-alih ingin sukses jadi seorang penulis (Mimpi ingin seperti kayak JK Rowling atau Andrea Hirata), periukpun jadi terguling karena dari buku ternyata tak mampu untuk hidup. Kesulitan-kesulitan ini mungkin menjadi kendala terbesar membuat orang enggan menulis.

Pengalaman penulis sendiri tertatih-tatih menapak dunia penerbitan selama setahun. Pengalaman ketika memasukkan naskah kadang sungguh memilukan, dari yang dicuekin (kata orang Jakarta) oleh staf redaksi penerbit, menunggu berjam-jam (hanya sekedar menyodorkan naskah), naskah dicampakkan begitu saja, bahkan mengendap di gudang tanpa ada tindakan korektif, mengharap-harap jawaban penerbit yang lamanya bisa berbulan-bulan (walau sekedar jawaban, maaf naskah Anda belum sesuai dengan yang kami inginkan atau criteria kami).

Namun bagi Anda yang mempunyai tekad dan keinginan kuat menjadi penulis, janganlah berkecil hati. Kendala-kendala di atas jangan dijadikan momok dan menyurutkan tekad mulia Anda. Tanamkan di benak pikiran Anda, “Anda pasti bisa!!!” Dan untuk mewujudkan keinginan tersebut, Anda harus mengatur strategi yang efektif untuk menakhlukkan dunia penerbitan.
Jangan tiru cara (sebut saja ala Suhardi) menembus dunia penerbitan, walau kelihatannya cukup cerdik. Ala Suhardi mengirimkan naskah bukan dalam bentuk naskah utuh atau hanya mengirimkan sample naskah (bab tertentu saja) ke beberapa penerbit sekaligus. Cara ini memang kelihatannya sangat efektif. Namun kurang baik, sebab jika ada beberapa penerbit menghendaki naskah tersebut berbarengan, maka tentu ada penerbit yang dikecewakan. Hal ini tentu membuat penerbit yang dikecewakan tersebut menjadi tidak percaya kita lagi. Nama kita jadi di black list, sebagai penulis yang kurang baik.

Cara lain, seperti menggali informasi sebanyak mungkin tentang penerbit. Apalagi Anda mampu menjalin hubungan dan komunikasi dengan editor. Anda dapat menanyakan kriteria naskah yang dikehendaki penerbit yang bersangkutan, menanyakan trend dan arah penerbitan buku yang sedang dikembangkan penerbit. Bahkan, Anda dapat berdiskusi tentang ide Anda dan kesesuaian naskah yang dikehendaki dengan editor yang bersangkutan. Anda pun dapat meminta arahan editor tentang kepenulisan. Pendek kata, Anda dapat menggalil tip-tip menulis yang sesuai dengan penerbit yang bersangkutan. Pengalaman penulis, kini baru berupa ide saja sudah dapat ditawarkan ke editor, apakah layak atau tidak untuk diangkat menjadi topik penulisan.

Ingat, hubungan baik dengan editor mutlak dibutuhkan. Editorlah yang mempromosikan naskah kita layak atau tidak ke hadapan sidang redaksi (biasanya terdiri dari pimpinan redaksi, kabag pemasaran, promosi, produksi, distribusi maupun editor).

Kerjasama dengan Agency Literary perlu Anda perhitungkan. Agency akan memberi arahan tentang kelayakan naskah Anda sebelum ditawarkan ke penerbit. Namun, kemudahan yang Anda peroleh adalah Anda tak perlu susah-susah berurusan dengan penerbit. Tugas Agencylah yang memasarkan naskah buku Anda ke penerbit.

7 Kriteria Buku Yang Baik
Secara umum naskah buku yang baik memiliki setidaknya ada 7 kriteria yang dianggap layak untuk diterbitkan, antara lain:
  1. Naskah benar-benah mengandung ide orisinal, up to date, atau kontroversial yang diprediksi akan diperlukan atau menimbulkan antusias banyak orang.
  2. Naskah benar-benar bisa digarap dengan kemampuan, keahlian, serta wawasan yang dimiliki dan dikuasai penulis.
  3. Naskah dilengkapi dengan pengayaan (enrichment) dari berbagai sumber terpercaya, termasuk memasukkan pengalaman orang lain. Salah satu indikator buku berbobot memang dapat dilihat dari seberapa banyak referensi yang digunakan oleh pengarang/penulis dalam bukunya.
  4. Isi naskah  harus mudah dijual (saleable) karena dibutuhkan banyak orang sehingga investasi yang dikeluarkan dapat tertutupi.
  5. Naskah diposisikan lebih unggul daripada buku sejenis lain yang sudah lebih dulu terbit. Untuk itu, penulis/penerbit akan melakukan riset kompetitor (pesaing) untuk buku tersebut.
  6. Naskah ditulis dengan gaya penulisan yang tepat. Penulis/pengarang bisa menggunakan gaya-gaya revolusioner dalam menulis seperti yang dilakukan oleh Robert Kiyosaki (Rich Dad Poor Dad) atau Ken Blancard bersama Spencer Johnson (One Minute Manager) yang menulis buku manajemen dengan gaya bercerita seperti cerita pendek.
  7. Target sasaran pembaca Naskah harus jelas "siapa sasaran pembaca?". Semakin jelas sasaran pembaca  yang dituju, akan semakin menaikkan daya jual buku. Sasaran Pembaca  dapat dibagi atas: 1) jenis kelamin (gender); 2) tingkat usia (anak, remaja, dewasa, orang tua); 3) profesi (dokter, insinyur, seniman dsb.); 4) pendidikan (SD, SMP, SMA, mahasiswa, sarjana, pascasarjana); 5) kelas sosial (bawah, menengah, atas).
Semoga informasi sederhana dapat bermanfaat dan menambah wawasan Anda yang ingin menjadi penulis.


Wasalam,

Hendra Surya
085281085906