Untuk menjadi orang suksestidak harus menjadi orang genius. Tapi orang yang mampu mencari peluangdan memanfaatkan peluang yang dimilikinya…
Untuk menemukan peluang yang Anda miliki, maka
Anda harus mampu membangun emotional skills.
Untuk itu Anda harus tahu: Apakah yang dimaksud dengan emotional skills? Bagaimana cara membangkitkan dan mengarahkan
emotional skills tersebut?
Emotional Skills atau keterampilan emosional adalah kemampuan atau keterampilan mengelola emosidan mengendalikan emosi untuk
melakukan suatu kegiatan, atau menghadapi masalah/peristiwa. Sahabat pembelajar disinilah pentingnya Anda
memiliki emotional skills untuk mencapai kesuksesan dalam bidang apapun. Anda
harus mengarahkan dan mengendalikan emosi Anda untuk mencapai harapan besar
Anda.
Bagi guru penggerak tentu sangat penting untuk menguasai cara
membangkitkan dan mengarahkan keterampilan
emosional anak didik. Keterampilan emosinal ini merupakan motor penggerak yang luarbiasa dalam
membangun proses belajar yang
berkualitas anak didik.
Bagi orang tua mengetahui tentang emotional skillsdapat digunakan mengarahkan
dan mengatasi sulit belajar pada anak.
Juga dapat digunakan untuk mengarahkan anak belajar mandiri.
Untuk itu, dalam video
ini akan diungkap 6 kunci rahasia cara
membangun emotional skills untuk mencapai kesuksesan.
Jumat, 04 Desember 2020
Perlu Sahabat
pembelajar ketahui menurut penelitian
para Ahli mengatakan: Motor penggerak kunci kesuksesan orang itu sangat
dipengaruhi oleh keterlibatan sikap emosional untuk mencapai kesuksesan
tersebut.
Artinya: orang tidak akan sukses bidang apa pun, kecuali jika orang
tersebut merasa senang dengan apa yang digelutinya.
Contohnya:
Cobalah Sahabat
pembelajar ingat sejenak ketika belajar di kelas, siapa guru yang paling Anda
senangi? Materi pelajaran yang mana lebih Anda ingat, apakah materi yang
diberikan guru yang Anda sukai atau guru yang paling tidak Anda sukai? Tentu
guru yang Anda senangi, bukan?!
Ternyata, guru yang
Anda sukai itu telah menciptakan ikatan emosional dengan jiwa Anda, dan
pelajaran yang diberikan itu mudah mematri dalam ingatan Anda.
Namun berbeda, ketika Anda berhadapan dengan guru yang tidak Anda
sukai. Anda langsung blocking atau menampilkan sikap tertutup dan tidak mau
memperhatikan dan mendengar apa yang disampaikan guru. Anda pun kehilangan
keseriusan dalam belajar.
Tentu Anda sepakat masalah pada
umumnya yang terjadi:
·Orang mudah
sekali terjebak dalam sikap belajar pasif, ketika melakukan proses belajar,
sebab sikap belajar pasif ini dapat terjadi
karena kurang disadarinya. Mungkin Anda juga mengalami hal yang sama. Terutama
pada praktek belajar di kelas.
·Siswa
cenderung menerima begitu saja apa yang diberikan atau dijejalkan guru padanya.
·Anda merasa, Guru
tidak mengetahui kesulitan belajar yang dialami setiap siswa. Sudah tentu: Benturan-benturan yang dihadapi
siswa tersebut menimbulkan Gap (jurang pemisah) dalam lanjutan
komunikasi antara guru dan siswa. Guru terus melanjutkan penyajian materi
pelajaran, sedangkan siswa merasa tertinggal dalam penyerapan materi pelajaran.
Kemudian yang terjadi, siswa pun tak mampu lagi merespons atau
menginterpretasikan materi pelajaran lanjutan, sehingga siswa kehilangan
kontrol proses penalarannya terhadap materi pelajaran. Gairah belajar pun
menjadi drop dan cenderung untuk tidak menghasilkan sesuatu. Bukankah begitu?!
·Pada
saat belajar sendiri, siswa kerap kali melakukan sikap belajar pasif dengan
melakukan proses belajar dengan metode menghafal. Dalam metode menghafal proses
bernalar atau berpikir tidak berkembang maksimal karena tingkat nalar yang
dicapai hanya pada tingkat C1 atau ingatan saja dari enam level menurut level cognitive taksonomi
Bloom. Sehingga siswa
mengalami kesulitan dalam mengoperasionalkan materi pelajaran yang dipelajarinya. Sahabat pembelajar! Metode menghafal ini juga mudah membuat
orang merasa jemu atau bosan karena belajar menjadi tak menarik dan menjadi seperti beban berat.Bukankah begitu?!
·Pada
saat belajar sendiri, siswa kerap kali melakukan sikap belajar pasif dengan
melakukan proses belajar dengan metode menghafal. Sahabat pembelajar! Metode menghafal ini juga mudah
membuat orang merasa jemu atau bosan karena belajar menjadi tak menarik dan
menjadi seperti
beban berat.Bukankah
begitu?!
Lantas,
bagaimana cara mengembangkan motor penggerak dalam belajar?
Untuk memudahkan dan berhasil dalam belajar, maka Anda
harus mengembangkan motor penggerak dalam belajar atau kegiatan, caranya dapat
Sahabat pembelajar simak petunjuk yang saya paparkan dalam video ini.
Tentu Anda sepakat?! Terjadinya proses belajar membutuhkankonsentrasi belajarpara pelakunya. Tanpa konsentrasi belajar, maka peristiwa belajar itu sesungguhnya tidak ada atau tidak berlangsung. Namun, tidak sedikit orang yang mengalami masalah atau kesulitan konsentrasi ketika belajar. Jika seseorang selalu mengalami kesulitan konsentrasi belajar ketika belajar, bagaimana mau berharap menjadi orang yang berprestasi.
Jika Anda seorang pelajar, tentu ingin menjadi orang pintar, siswa yang selalu disanjung, diidolakan karena prestasi yang menonjol, bukan?! Menjadi siswa pecundang atau tidak menonjol tentu paling tidak mengenakkan dan kadangkala tidak dianggap orang. Padahal, setiap siswa mempunyai kesempatan dan peluang yang sama baik untuk menjadi siswa yang berprestasi. Janganlah Anda mengacu, menjadi siswa yang berprestasi harus memiliki IQ (Intelligence Quetient) tinggi. Itu sudah basi!!!
Menurut Thomas Alva Edison, peranan IQ itu hanya 1% saja menunjang keberhasilan seseorang, namun yang 99% adalah kemauan, usaha dan kerja keras.
Baik, mari kita kaji: Fakta Masalah Sulit Konsentrasi Belajar
Apakah Anda saat mengikuti pelajaran di sekolah sering dihinggapi oleh perasaan jemu, bosan, malas? Bahkan, mengantuk saat dengarkan penjelasan guru di depan kelas?
Atau hal lain, apakah Anda sering mengalami kesulitan untuk memfokuskan perhatian dan konsentrasi saat belajar di sekolah? "Ingat, kesulitan memfokuskan perhatian dan konsentrasi belajar di sekolah membuat Anda tak mampu mencerna apa yang dijabarkan guru, bukan?!"
Begitu juga, Apakah Anda sering mengalami kesulitan konsentrasi saat belajar sendiri di rumah, sehingga membuat Anda menjadi pusing, malas dan mengantuk?
Ingat: Berdasarkan penelaahan para ahli pendidikan, penyebab rendahnya kualitas dan prestasi belajar seseorang, sebahagian besar disebabkan oleh lemahnya kemampuan konsentrasi belajar orang tersebut. Padahal, bermutu atau tidaknya suatu kegiatan belajar atau optimalnya hasil belajar seseorang sangat tergantung pada intensitas kemampuan konsentrasi belajar dirinya.
Gangguan lain yang dominan kerapkali muncul, apakah Anda sering kali mengalami pikiran bercabang (duplikasi pikiran) saat melakukan kegiatan belajar? Ingat, pikiran bercabang bisa muncul tanpa Anda sadari.
Kalau ditelaah: Mengapa Anda mudah mengalami pikiran bercabang (duplikasi pikiran)?
Faktor penyebab pikiran bercabang adalah dipicu oleh pikiran kosong dalam momen selang sesaat ketika belajar maupun melakukan kegiatan, sehingga mudah sekali dihinggapi oleh lintasan-lintasan ingatan lain yang muncul di permukaan pikiran.
Tentu Anda sangat rugi sekali saat tak mampu konsentrasi dalam belajar karena duplikasi pikiran ini. Saat belajar, kadangkala tanpa Anda undang muncul kepermukaan alam pikiran Anda mengenai masalah-masalah lama, tekanan masalah yang menghimpit Anda terbawa-bawa dalam belajar, keinginan lain atau keinginan Anda yang terhambat. Terutama, timbulnya perasaan negatif atau rasa tak suka, dendam, benci maupun marah pada orang lain. Padahal masalah tersebut tidak ada hubungannya dengan apa yang sedang Anda pelajari, sehingga menjadi pengganggu aktivitas belajar Anda.
Contohnya:
Munculnya rasa tidak suka pada guru, entah itu karena penampilan guru yang tak menarik, cara mengajar yang membosankan atau karena ada perilaku guru yang menyinggung perasaan. Rasa tak suka tanpa disadari memengaruhi minat Anda saat itu untuk mengikuti proses belajar, bahkan menjadi antipati untuk belajar. Alhasil, Anda pun mudah beralih dan larut ke alam pikiran lain yang melintas.
Fakta utama kesulitan konsentrasi belajar disebabkan oleh melemahnya atau kehilangan, antara lain:
Minat, Perhatian dan Motivasi.
Tentu Anda sebagai seorang pelajar punya harapan saat proses belajar:
Siapa yang tidak berharap dapat melakukan kegiatan belajar dengan perasaan gembira? Kalau guru menerangkan pelajaran, maka Anda pun "langsung nyambung" dan dengan mudah memahami apa yang dijabarkan tersebut. Anda pun betah berlama-lama memusatkan perhatian pada pelajaran, bukan?!
Untuk mencapai harapan Anda tersebut, dapat Anda pelajari dari petunjuk yang diuraikan dalam video di atas. Selamat menyaksikan dan mengambil manfaat berharga dari video ini.
Tidak dapat kita pungkiri, bahwa tidak semua anak (siswa) memiliki kecakapan dalam belajar. Bahkan tidak sedikit yang kebingungan bagaimana belajar itu harus dilakukan. Mudah-mudahan anak kita tidak termasuk di antaranya.
Untuk itu, saya ingin berbagi bagaimana cara meningkatkan kecerdasan dan cara mencapai kesuksesan belajar. Jangan sungkan Anda untuk menshare petunjuk dari video ini. Semoga bermanfaat. Untuk mendapatkannya, silakan klik link di bawah ini: