Tampilkan postingan dengan label motor penggerak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label motor penggerak. Tampilkan semua postingan

Rabu, 09 Desember 2020

6 Kunci Membangun Emotional Skills (Mencapai Kesuksesan)


 

Untuk menjadi orang sukses tidak harus menjadi orang genius. Tapi orang yang mampu mencari peluang dan memanfaatkan peluang yang dimilikinya…

Untuk menemukan peluang yang Anda miliki, maka Anda harus mampu membangun emotional skills.

Untuk itu Anda harus tahu: Apakah yang dimaksud dengan emotional skills? Bagaimana cara membangkitkan dan mengarahkan emotional skills tersebut?

Emotional Skills atau keterampilan emosional adalah kemampuan atau keterampilan mengelola emosi dan mengendalikan emosi untuk melakukan suatu kegiatan, atau menghadapi masalah/peristiwa. Sahabat pembelajar disinilah pentingnya Anda memiliki emotional skills untuk mencapai kesuksesan dalam bidang apapun. Anda harus mengarahkan dan mengendalikan emosi Anda untuk mencapai harapan besar Anda.

Bagi guru penggerak tentu sangat penting untuk menguasai cara membangkitkan dan mengarahkan keterampilan emosional anak didik. Keterampilan emosinal ini merupakan motor penggerak yang luarbiasa dalam membangun proses belajar yang berkualitas anak didik.

Bagi orang tua mengetahui tentang emotional skills dapat digunakan mengarahkan dan mengatasi sulit belajar pada anak. Juga dapat digunakan untuk mengarahkan anak belajar mandiri.

Untuk itu, dalam video ini akan diungkap 6 kunci rahasia cara membangun emotional skills untuk mencapai kesuksesan.

Jumat, 04 Desember 2020

 


Perlu Sahabat pembelajar  ketahui menurut penelitian para Ahli mengatakan: Motor penggerak kunci kesuksesan orang itu sangat dipengaruhi oleh keterlibatan sikap emosional untuk mencapai kesuksesan tersebut.

Artinya: orang tidak akan sukses bidang apa pun, kecuali jika orang tersebut merasa senang dengan apa yang digelutinya.

Contohnya:

Cobalah Sahabat pembelajar ingat sejenak ketika belajar di kelas, siapa guru yang paling Anda senangi? Materi pelajaran yang mana lebih Anda ingat, apakah materi yang diberikan guru yang Anda sukai atau guru yang paling tidak Anda sukai? Tentu guru yang Anda senangi, bukan?!

Ternyata, guru yang Anda sukai itu telah menciptakan ikatan emosional dengan jiwa Anda, dan pelajaran yang diberikan itu mudah mematri dalam ingatan Anda.

Namun berbeda, ketika Anda berhadapan dengan guru yang tidak Anda sukai. Anda langsung blocking atau menampilkan sikap tertutup dan tidak mau memperhatikan dan mendengar apa yang disampaikan guru. Anda pun kehilangan keseriusan dalam belajar.

Tentu Anda sepakat masalah pada umumnya yang terjadi:

·         Orang mudah sekali terjebak dalam sikap belajar pasif, ketika melakukan proses belajar, sebab sikap belajar pasif ini dapat terjadi karena kurang disadarinya. Mungkin Anda juga mengalami hal yang sama. Terutama pada praktek belajar di kelas.

·         Siswa cenderung menerima begitu saja apa yang diberikan atau dijejalkan guru padanya.

·         Anda merasa, Guru tidak mengetahui kesulitan belajar yang dialami setiap siswa. Sudah tentu: Benturan-benturan yang dihadapi siswa tersebut menimbulkan Gap (jurang pemisah) dalam lanjutan komunikasi antara guru dan siswa. Guru terus melanjutkan penyajian materi pelajaran, sedangkan siswa merasa tertinggal dalam penyerapan materi pelajaran. Kemudian yang terjadi, siswa pun tak mampu lagi merespons atau menginterpretasikan materi pelajaran lanjutan, sehingga siswa kehilangan kontrol proses penalarannya terhadap materi pelajaran. Gairah belajar pun menjadi drop dan cenderung untuk tidak menghasilkan sesuatu. Bukankah begitu?!

·         Pada saat belajar sendiri, siswa kerap kali melakukan sikap belajar pasif dengan melakukan proses belajar dengan metode menghafal. Dalam metode menghafal proses bernalar atau berpikir tidak berkembang maksimal karena tingkat nalar yang dicapai hanya pada tingkat C1 atau ingatan saja dari enam level menurut level cognitive taksonomi Bloom. Sehingga siswa mengalami kesulitan dalam mengoperasionalkan materi pelajaran yang dipelajarinya. Sahabat pembelajar! Metode menghafal ini juga mudah membuat orang merasa jemu atau bosan karena belajar menjadi tak menarik dan menjadi seperti beban berat. Bukankah begitu?!

·         Pada saat belajar sendiri, siswa kerap kali melakukan sikap belajar pasif dengan melakukan proses belajar dengan metode menghafal. Sahabat pembelajar! Metode menghafal ini juga mudah membuat orang merasa jemu atau bosan karena belajar menjadi tak menarik dan menjadi seperti beban berat. Bukankah begitu?!

Lantas, bagaimana cara mengembangkan motor penggerak dalam belajar?

Untuk memudahkan dan berhasil dalam belajar, maka Anda harus mengembangkan motor penggerak dalam belajar atau kegiatan, caranya dapat Sahabat pembelajar simak petunjuk yang saya paparkan dalam video ini.