Perlu Sahabat pembelajar ketahui menurut penelitian para Ahli mengatakan: Motor penggerak kunci kesuksesan orang itu sangat dipengaruhi oleh keterlibatan sikap emosional untuk mencapai kesuksesan tersebut.
Artinya: orang tidak akan sukses bidang apa pun, kecuali jika orang
tersebut merasa senang dengan apa yang digelutinya.
Contohnya:
Cobalah Sahabat
pembelajar ingat sejenak ketika belajar di kelas, siapa guru yang paling Anda
senangi? Materi pelajaran yang mana lebih Anda ingat, apakah materi yang
diberikan guru yang Anda sukai atau guru yang paling tidak Anda sukai? Tentu
guru yang Anda senangi, bukan?!
Ternyata, guru yang
Anda sukai itu telah menciptakan ikatan emosional dengan jiwa Anda, dan
pelajaran yang diberikan itu mudah mematri dalam ingatan Anda.
Namun berbeda, ketika Anda berhadapan dengan guru yang tidak Anda
sukai. Anda langsung blocking atau menampilkan sikap tertutup dan tidak mau
memperhatikan dan mendengar apa yang disampaikan guru. Anda pun kehilangan
keseriusan dalam belajar.
Tentu Anda sepakat masalah pada
umumnya yang terjadi:
·
Orang mudah
sekali terjebak dalam sikap belajar pasif, ketika melakukan proses belajar,
sebab sikap belajar pasif ini dapat terjadi
karena kurang disadarinya. Mungkin Anda juga mengalami hal yang sama. Terutama
pada praktek belajar di kelas.
·
Siswa
cenderung menerima begitu saja apa yang diberikan atau dijejalkan guru padanya.
·
Anda merasa, Guru
tidak mengetahui kesulitan belajar yang dialami setiap siswa. Sudah tentu: Benturan-benturan yang dihadapi
siswa tersebut menimbulkan Gap (jurang pemisah) dalam lanjutan
komunikasi antara guru dan siswa. Guru terus melanjutkan penyajian materi
pelajaran, sedangkan siswa merasa tertinggal dalam penyerapan materi pelajaran.
Kemudian yang terjadi, siswa pun tak mampu lagi merespons atau
menginterpretasikan materi pelajaran lanjutan, sehingga siswa kehilangan
kontrol proses penalarannya terhadap materi pelajaran. Gairah belajar pun
menjadi drop dan cenderung untuk tidak menghasilkan sesuatu. Bukankah begitu?!
·
Pada
saat belajar sendiri, siswa kerap kali melakukan sikap belajar pasif dengan
melakukan proses belajar dengan metode menghafal. Dalam metode menghafal proses
bernalar atau berpikir tidak berkembang maksimal karena tingkat nalar yang
dicapai hanya pada tingkat C1 atau ingatan saja dari enam level menurut level cognitive taksonomi
Bloom. Sehingga siswa
mengalami kesulitan dalam mengoperasionalkan materi pelajaran yang dipelajarinya. Sahabat pembelajar! Metode menghafal ini juga mudah membuat
orang merasa jemu atau bosan karena belajar menjadi tak menarik dan menjadi seperti beban berat. Bukankah begitu?!
· Pada saat belajar sendiri, siswa kerap kali melakukan sikap belajar pasif dengan melakukan proses belajar dengan metode menghafal. Sahabat pembelajar! Metode menghafal ini juga mudah membuat orang merasa jemu atau bosan karena belajar menjadi tak menarik dan menjadi seperti beban berat. Bukankah begitu?!
Lantas,
bagaimana cara mengembangkan motor penggerak dalam belajar?
Untuk memudahkan dan berhasil dalam belajar, maka Anda
harus mengembangkan motor penggerak dalam belajar atau kegiatan, caranya dapat
Sahabat pembelajar simak petunjuk yang saya paparkan dalam video ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar