Sebagai orang tua, tentu Anda sangat
kewalahan menghadapi anak yang sangat bandel dan tidak bisa diam, bahkan sangat susah diatur.
Jika ditinggal sebentar saja, anak sudah membuat berantakan seisi rumah.
Kadangkala dada Anda pun dibuat berdebar-debar kencang, saat anak bermain-main
dengan barang-barang yang mudah pecah dan membahayakan dirinya, seperti bermain
gelas, piring dan botol yang terbuat dari kaca. Bahkan, kadangkala anak suka
berlompat-lompatan di atas kursi, tempat tidur dan berlari-larian.
Hal yang membuat Anda jengkel, di kala teriakan dan emolen, bahkan cubitan orang tua tidak lagi dihiraukan anak. Anak terus asyik bermain-main, seperti tak mengenal rasa takut dan rasa lelah. Anda sendiri yang dibuat capek dan ketakutan terus mengawasi anak. Anda merasa lega dan tenang, di saat anak sedang tidur saja.
Perilaku
anak yang bandel dan tidak bisa diam ini oleh sebahagian orang tua, ada yang
menganggap lumrah dan remeh. Sebab, mereka menganggap masalah itu hal biasa
terjadi pada masa anak-anak dan akan menghilang seiring dengan perkembangan
usia anak. Padahal, tidak jarang perilaku anak tersebut, sebenarnya
mencerminkan atau memberi gambaran tentang gejala gangguan emosi dan perilaku
pada anak yang seharusnya sedini mungkin mendapat perhatian dan penanganan yang
serius.
Anak
yang bandel dan tidak bisa diam ini, jika Anda biarkan dalam jangka panjang,
maka gangguan tersebut dapat saja menjadi faktor penghambat bagi terbentuknya kepribadian yang matang
pada usia dewasa anak. Begitu juga, anak yang bandel dan tidak bisa
diam ini dapat mengalami kesulitan untuk melakukan proses
belajarnya. Hal ini bisa terjadi karena anak akan mengalami
kesulitan dalam memusatkan
perhatian dan konsentrasi belajarnya. Alhasil, prestasi
belajar anak pun dapat menjadi sangat rendah. Hal ini, tentunya tidak Anda
kehendaki, bukan?
Untuk
menangani anak yang bandel dan tak bisa diam ini, Anda tidak mesti harus
langsung ke psikiater atau psikolog. Jika gejala anak bandel dan tidak bisa
diam ini, masih ringan, maka Anda pun masih dapat mengantisipasi masalah ini
sendiri, agar tidak berkembang menjadi lebih jauh.
Mengapa anak menjadi bandel dan tidak bisa diam?
Anak
menjadi bandel dan tidak bisa diam, ini menunjukkan adanya gejala gangguan pada
emosi dan perilaku anak. Terutama ini terjadi pada anak-anak usia balita (2-5
tahun). Kalau Anda amati, anak terus bergerak dan tidak bisa diam mengikuti
perhatiannya yang terhablur pada banyak keinginan-keinginan. Di mana
keinginan-keinginan anak itu muncul dari dorongan emosional anak atas apresiasi
rangsangan dari lingkungan di mana anak berada.
Anak
menjadi bandel dan tidak bisa diam, ini menggambarkan bagaimana anak bereaksi
terhadap lingkungan di mana anak berada. Reaksi atau perilaku anak itu
dipengaruhi oleh sikap emosi anak dalam merespon rangsangan dari lingkungannya.
Sedangkan yang mendorong ledakan-ledakan emosi dari dalam diri anak itu sendiri
adalah perkembangan neurobiologis anak yang terganggu. Sebagaimana
yang Anda ketahui, kelenjar endocrine, andrenalin dan suprarenal gland
sangat mempengaruhi kegiatan emosi anak (seseorang). Oleh sebab itu, perbedaan yang terdapat dalam kelenjar
tersebut, tentu mempengaruhi perkembangan emosi anak (seseorang). Di samping itu, perubahan physiologi atau aktivitas
kelenjar-kelenjar tersebut juga sangat dipengaruhi oleh rangsangan atau
pengalaman-pengalaman emosional anak dari lingkungan di mana ia berada.
Dengan
demikian, di samping perkembangan fisik dan mentalnya yang menentukan
kematangan emosi anak, juga sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosial
yang memberi latihan atau pengalaman-pengalaman batin pada anak. Interaksi
secara fisik dan mental dari sifat anak dengan pengaruh lingkungannya mempunyai
peranan yang cukup berarti dalam perkembangan tingkah laku emosi dan sikap
anak. Dengan perkataan lain, kematangan emosi anak sangat dibutuhkan sebagai
dasar atau pendorong tingkah laku atau perilaku anak yang berkualitas.
Terganggunya emosi anak, maka berpengaruh terhadap perilaku anak. Anak yang
emosinya stabil, maka akan lebih mudah berkonsentrasi dan berpikir logis, mampu
memotivasi dirinya untuk tetap fokus pada aktivitas yang membangun dan mampu
membina hubungan yang harmonis dengan lingkungan di mana ia berada.
Pada
anak yang bandel dan tidak bisa diam ini, sensitivitas emosi anak sangatlah
tinggi, sehingga anak mudah terpengaruh oleh beberapa rangsangan yang muncul di
hadapannya. Sensitivitas emosi anak ini membuat anak sulit untuk memfokuskan
atau memprioritaskan perhatiannya pada satu fokus, sehingga anak begitu mudah
beralih-alih perhatian.
Maka
yang perlu Anda sadari dan pahami, faktor-faktor penyebab atau pencetus mengapa
anak menjadi bandel dan tidak bisa diam ini. Nah, kalau Anda telaah lebih
lanjut, ternyata anak menjadi bandel dan tidak bisa diam ini disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu:
Faktor perkembangan neurobiologis anak yang terganggu.
Di
mana fungsi-fungsi saraf sebagai menerima rangsang dari luar diri yang tidak
stabil atau hipersensitif, sehingga anak mudah terangsang pada banyak perhatian
atau beralih-alih perhatian dan kesadaran yang menyertai perhatian tersebut
sangatlah rendah.
Faktor Lingkungan
Di
samping anak mengalami kesulitan atau hambatan untuk memusatkan atau
mengintensifkan perhatian karena adanya gangguan neurobiologisnya, juga faktor
lingkungan berperan besar dalam memberi banyak rangsangan emosional anak.
Perhatian anak menjadi terpencar terhadap segenap aspek rangsangan yang muncul
dari lingkungan anak berada. Banyak aspek yang menggoda dan menarik perhatian
anak, sehingga dirinya terangsang menjelajah ke segenap aspek yang merangsang
perhatiannya. Di mana perhatian anak itu sangat sulit bertahan pada satu aspek
perhatian dan dirinya begitu mudah beralih-alih perhatian.
Rangsangan
yang beraneka macam itu mempengaruhi sensitivitas emosi anak. Sensitivitas
emosi ini menimbulkan kegoncangan emosi dan meningkatkan aktivitas andrenalin
anak, sehingga menghasilkan dorongan energi fisik yang luar biasa pada anak.
Hal ini yang menyebabkan anak tidak bisa diam dan terangsang untuk selalu
bergerak mengikuti objek perhatian yang berubah-ubah. Perhatian yang terpencar
inilah yang mempengaruhi emosi anak untuk menjelajah ke segenap aspek perhatian
anak tanpa mengenal rasa lelah.
Keracunan Makanan
Keracunan
makanan ini dapat terjadi, terutama bagi anak penderita autis, sehingga salah
makan tersebut dapat menyebabkan dirinya seperti tidak sadar dan tidak bisa
diam (hiperaktif). Makanan yang mempunyai dampak buruk pada anak autis
tersebut, yaitu makanan yang mengandung protein susu sapi (kasein) dan
protein tepung terigu (gluten). Nah, kedua unsur ini tidak dapat dicerna
sistem pencernaan mereka. Akibatnya terjadi proses akumulasi apioid atau
substansi sejenis morfin yang dikenal sebagai dermophin di dalam tubuh.
Akumulasi substansi ini menyebabkan anak menjadi seperti tidak sadar dan suka
mengamuk atau hiperaktif.
Kemungkinan-kemungkinan
terburuk, jika anak bandel, tidak bisa diam dan susah diatur ini dibiarkan
begitu saja, antara lain:
- Anak sulit dikendalikan.
- Anak suka berperilaku agresif, memberontak dan menentang keinginan orang lain.
- Anak mau menang sendiri (berbuat sekehendak hati).
- Anak sulit beradaptasi dengan lingkungan di mana ia berada.
- Anak tidak bisa tenang.
- Anak sulit memusatkan perhatian dan konsentrasi.
- Anak sulit berpikir logis.
- Kepribadian anak yang tidak matang (tidak dewasa dalam berpikir)
- Prestasi belajar anak rendah
Bagaimana cara mengatasi anak yang bandel
dan tidak bisa diam?
Mensikapi anak yang bandel, tidak bisa diam
dan susah diatur ini dengan sikap keras dan galak tidak akan membantu
menyelesaikan akar permasalahan yang dihadapi anak. Melainkan, perlu melakukan
pendekatan khusus.
Untuk
mengatasi gangguan neurobiologis atau gangguan emosi ini dibutuhkan kesabaran
dan upaya melakukan pemberian pelatihan pengembangan dan pengendalian emosi
anak secara intensif. Pelatihan tersebut dimaksudkan untuk menarik minat dan
perhatian anak, agar dirinya terbiasa dapat mengendalikan perhatiannya pada
satu aspek pengalaman secara intensif dan mengendalikan atau pengarahan energi
emosional anak yang berlebihan pada satu aspek pengalaman yang konstruktif.
Begitu juga, pelatihan ini diharapkan untuk dapat meningkatkan kematangan emosi
anak sebagai dasar pembentukan perilakunya dalam merefleksikan (merespon)
rangsangan yang ada dihadapannya atau bagaimana dirinya mampu membina hubungan
yang harmonis dengan lingkungan di mana ia berada.
Pelatihan-pelatihan
yang dapat Anda berikan untuk mengatasi anak yang bandel, tidak bisa diam dan
susah diatur ini, sebagai berikut:
- Menggiring/menarik perhatian anak secara terarah.
Anda dapat mengajak
anak untuk selalu melakukan kegiatan atau bermain bersama yang disesuaikan
dengan keinginan anak. Kegiatan atau permainan itu, tentunya sesuai dengan
taraf usianya. Kegiatan yang Anda siapkan tersebut harus benar-benar kegiatan
yang dapat menarik perhatian dan minat anak. Begitu juga, kegiatan yang dipilih
tersebut adalah kegiatan yang bisa menyalurkan energi emosional anak yang
selalu berlebihan itu.
- Melatih respon terarah atau memberi tanggapan.
Anak perlu dilatih
bagaimana dirinya harus memberi respon atau tanggapan terhadap rangsangan yang
diberikan padanya. Misalnya:
- Anak diminta untuk menangkap bola.
- Anak diminta meletakkan sesuatu pada
tempatnya.
- Anak diminta menendang bola.
- Anak diminta untuk mewarnai sesuai dengan
contoh.
-
Anak diminta untuk meneruskan atau melempar bola yang disodorkan
padanya.
- Anak dilatih belajar mengamati (mempertajam pengamatan).
Untuk meningkatkan
kemampuan anak dalam mengendalikan emosi, membangun pemusatan perhatian dan
meningkatkan kemampuan konsentrasi anak dalam kegiatan yang konstruktif, maka
Anda dapat melatih anak belajar mengamati. Untuk itu, Anda perlu menciptakan
kondisi yang merangsang anak untuk mau belajar mengamati. Untuk dapat menciptakan
kondisi yang merangsang aktivitas pengamatan anak, maka Anda harus aktif ikut
terlibat dalam kegiatan atau permainan bersama anak.
Modal dasar aktivitas
pengamatan adalah fungsi-fungsi alat panca indera, yaitu penglihatan,
pendengaran, rabaan, pembauan (penciuman) dan pencecapan. Nah, Anda dapat
mengarahkan alat dria anak tersebut untuk mengamati, mempertajam perhatian dan
tindakan dengan menggiring anak untuk memfokuskan perhatian pada satu sisi
kegiatan atau permainan. Begitu juga, Anda dapat merangsang daya pikir
(konsentrasi anak) dengan selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
menantang daya tarik dan daya nalar anak, Seperti:
- Meminta anak untuk menendang bola ke gawang atau tertuju pada kiper
- Meminta anak membuat gerakan melompat-lompat di antara susunan ban-ban atau lingkaran
- Meminta anak melempar bola ke dalam keranjang
- Meminta anak menghitung benda tertentu dari sekolompok benda-benda yang berbeda
- Meminta anak mencicipi rasa beberapa makanan dan tanyakan rasa masing-masing makanan tersebut
- Bagaimana menyusun balok-balok ini, agar menjadi bentuk rumah, Aldi?
- Ada berapa burung di pohon itu,
- dan sebagainya.
- Melatih kecerdasan kinestetik jasmani anak.
Anak yang bandel, tidak
bisa diam dan susah diatur ini memiliki energi fisik yang luar biasa. Anak
sangat aktif bergerak mengikuti impuls-impuls emosinya. Untuk dapat mengarahkan
dan menyalurkan energi yang berlebihan tersebut, maka anak membutuhkan latihan
dengan menitik beratkan pada penetralisiran atau penyaluran energi yang luar biasa
tersebut pada kegiatan yang konstruktif, seperti melatih kecerdasan kinestetik
jasmani anak.
Kecerdasan kinestetik
jasmani ini adalah gabungan kemampuan berpikir dan ketangkasan atau kepiawaian
dalam melakukan suatu gerakan seluruh anggota tubuh. Untuk mengembangkan
kecerdasan kinestetik anak ini memerlukan kegiatan belajar yang bersifat
kinestetik, dinamik dan berkesinambungan. Anda dapat memotivasi anak sesuai
dengan minatnya, seperti bermain seni peran, improvisasi dramatis, gerakan
kreatif dan semua jenis kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik (olah raga).
Anda dapat mengajak
anak ke lapangan bermain, lapangan rintangan, kolam renang dan ruang olah raga.
Begitu juga, Anda dapat memberi kesempatan pada anak untuk membuat model
berbagai mainan, terlibat dalam kegiatan seni kerajinan tangan, misalnya
mengukir kayu, menggambar/melukis atau membentuk tanah liat.
Anda pun dapat mengajak
anak mengunjungi kegiatan atau pertandingan olah raga. Begitu juga tak kalah
pentingnya, anak dapat diajak berkemah dan melibatkan diri dalam berbagai
kegiatan di luar, seperti menjelajah alam. Kegiatan-kegiatan ini dapat
menyalurkan aktivitas fisik anak dan relaksasi anak.
Melatih kecerdasan
kinestetik jasmani ini juga bermanfaat bagi anak untuk lebih mampu
mengendalikan emosinya, membantu cara untuk mengarahkan dan memfokuskan
perhatian serta meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi dalam melakukan
berbagai kegiatan.
Di samping itu, Anda perlu menyelusuri kemungkinan
pengaruh keracunan makanan yang menyebabkan atau sebagai faktor pencetus
perilaku hiperaktif pada anak ini. Jika dari hasil pengamatan Anda ditemukan
adanya indikasi pengaruh dari makanan yang dimakan oleh anak terhadap pola-pola
perilaku agresif (hiperaktif) tersebut, maka Anda perlu menghindarkan anak mengkonsumsi
makanan yang menjadi faktor pencetus tersebut.
Demikianlah
cara yang dapat dipergunakan untuk mengatasi anak yang bandel, tidak bisa diam
dan susah diatur. Kunci keberhasilan Anda dalam menghadapi penyimpangan
perilaku anak tersebut terletak pada kesabaran dan kesedian Anda membantu
memberi pelatihan-pelatihan yang efektif pada anak. Keberhasilan anak dalam
mengatasi berbagai hambatannya dalam mengontrol emosi dan membina perilaku yang
baik adalah suatu kemenangan dan kebahagiaan Anda. (Sumber: Hendra Surya, Kiat Mengatasi Penyimpangan Perilaku Anak 2, Elex
Media Komputindo, Jakarta,
2005)