Seandainya negeri ini dalam genggamanku…
Aku malu…
Walau badanku tinggi besar…
Suaraku besar dan menggelegar…
Mataku tajam menggetarkan…
Namaku membumbung tinggi…
Tapi aku tak punya nyali…
Aku senang dan asyik bermain lumpur…
Semut-semut kecil tunggang –langgang takut kecipratan lumpur…
Apa peduliku ‘kan semut…
Toh, semut hanya alat permainan yang membuatku nyengir…
Aku hanya takut pada srigala…
Walau Srigala yang suka curi kambing gembalaku…
Aku lebih takut lihat taring srigala yang banyak pengikutnya memangsaku dan merobohkan singgasanaku…
Demi Srigala aku rela gadaikan harga diriku dan emasku…
Aku tak peduli orang mencemoohku…
Toh, cemoohan tak ‘kan merobohkanku…
Apalagi semut-semut kecil yang tak berarti apa-apa…
Mereka tak tau arti sebuah singgasana…
Aku hanya peduli srigala ‘tuk berbaik hati beri semangkok madu ‘tuk tetap kokoh duduk di singgasanaku…
Dari singgasanaku aku masih bisa bernyanyi…
Walau nyanyianku sumbang, tapi apa peduliku…
By Hendra Surya