Siapa yang tidak kesal, ketika anak selalu bermasalah dan merepotkan
kita? Anak acapkali bertingkah tidak sesuai dengan yang kita harapkan.
Penyimpangan perilaku anak tersebut, seperti anak suka melawan, memaki,
mencela, agresif, kesepian, suka mengambil barang bukan miliknya dan
lain-lain. Kadang kala kita menjadi marah, kesal dan senewen dibuatnya,
Menghadapi masalah penyimpangan perilaku anak tersebut tidaklah terselesaikan dan anak berubah menjadi anak yang baik, jika saja kita mengatasi masalah tersebut dengan sikap reaktif dan perlakuan keras terhadap anak. Seperti memarahinya dan memberi hukuman dengan memukulnya, mencubit dan menjewer. Jika tindakan kasar dan keras ini kita berikan kepada anak yang menunjukkan perilaku yang menyimpang, kita pun akan terkejut dan terperanjat saat melihat reaksi balik anak selanjutnya. Anak bukannya mengubah tingkah lakunya, melainkan memberi reaksi perlawanan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, bisa jadi anak akan melawan secara verbal maupun fisik, seperti membalas dengan kata-kata kasar juga dan melawan dengan anggota tubuhnya atau menepis dengan tangannya atau memukul balik. Secara tak langsung, tentunya akan menunjukkan reaksi non verbal, seperti menunjukkan wajah cemberut, mata melotot, murung, menangis keras dan mengurung diri. Alhasil, kita pun menjadi gagal memperbaiki penyimpangan perilaku anak dan hubungan emosional dengan anak semakin memburuk. Bahkan, ironisnya intensitas penyimpangan perilaku anak semakin menjadi-jadi atau kualitasnya semakin meningkat.
Untuk mencari solusi keresahan orang tua dan menemukan cara mengembangkan hubungan emosional yang baik dengan anak, maka saya memberi solusi dalam sebuah e-buku. Petunjuk tersebut, antara lain:
1. Cara mengatasi anak yang suka membangkang atau melawan.
2. Cara menghadapi anak yang keranjingan video game.
3. Cara menghadapi depresi pada anak.
4. Cara mengatasi anak suka mengamuk dan memaki.
5. Cara mengatasi anak yang merasa kesepian atau terkucil.
6. Cara mengatasi anak bandel dan tidak bisa diam.
7. Cara mengatasi anak suka mengambil barang orang lain.
8. Cara menghadapi anak yang gemar bertanya.
Menghadapi masalah penyimpangan perilaku anak tersebut tidaklah terselesaikan dan anak berubah menjadi anak yang baik, jika saja kita mengatasi masalah tersebut dengan sikap reaktif dan perlakuan keras terhadap anak. Seperti memarahinya dan memberi hukuman dengan memukulnya, mencubit dan menjewer. Jika tindakan kasar dan keras ini kita berikan kepada anak yang menunjukkan perilaku yang menyimpang, kita pun akan terkejut dan terperanjat saat melihat reaksi balik anak selanjutnya. Anak bukannya mengubah tingkah lakunya, melainkan memberi reaksi perlawanan secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, bisa jadi anak akan melawan secara verbal maupun fisik, seperti membalas dengan kata-kata kasar juga dan melawan dengan anggota tubuhnya atau menepis dengan tangannya atau memukul balik. Secara tak langsung, tentunya akan menunjukkan reaksi non verbal, seperti menunjukkan wajah cemberut, mata melotot, murung, menangis keras dan mengurung diri. Alhasil, kita pun menjadi gagal memperbaiki penyimpangan perilaku anak dan hubungan emosional dengan anak semakin memburuk. Bahkan, ironisnya intensitas penyimpangan perilaku anak semakin menjadi-jadi atau kualitasnya semakin meningkat.
Untuk mencari solusi keresahan orang tua dan menemukan cara mengembangkan hubungan emosional yang baik dengan anak, maka saya memberi solusi dalam sebuah e-buku. Petunjuk tersebut, antara lain:
1. Cara mengatasi anak yang suka membangkang atau melawan.
2. Cara menghadapi anak yang keranjingan video game.
3. Cara menghadapi depresi pada anak.
4. Cara mengatasi anak suka mengamuk dan memaki.
5. Cara mengatasi anak yang merasa kesepian atau terkucil.
6. Cara mengatasi anak bandel dan tidak bisa diam.
7. Cara mengatasi anak suka mengambil barang orang lain.
8. Cara menghadapi anak yang gemar bertanya.
Untuk mendapat e-buku ini cukup dengan mengklik link di bawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar