Minggu, 11 Agustus 2013

Cara Mudah Mengatasi Anak Hiperaktif


Sebagai orang tua, tentu Anda sangat kewalahan menghadapi anak yang sangat bandel dan tidak bisa diam, bahkan sangat susah diatur. Jika ditinggal sebentar saja, anak sudah membuat berantakan seisi rumah. Kadangkala dada Anda pun dibuat berdebar-debar kencang, saat anak bermain-main dengan barang-barang yang mudah pecah dan membahayakan dirinya, seperti bermain gelas, piring dan botol yang terbuat dari kaca. Bahkan, kadangkala anak suka berlompat-lompatan di atas kursi, tempat tidur dan berlari-larian.
          
https://play.google.com/store/books/details/Hendra_Surya_Cara_Luarbiasa_Membuat_PEDE_Percaya_D?id=_SplDwAAQBAJ
  Hal yang membuat Anda jengkel, di kala teriakan dan emolen, bahkan cubitan orang tua tidak lagi dihiraukan anak. Anak terus asyik bermain-main, seperti tak mengenal rasa takut dan rasa lelah. Anda sendiri yang dibuat capek dan ketakutan terus mengawasi anak. Anda merasa lega dan tenang, di saat anak sedang tidur saja.  
            Perilaku anak yang bandel dan tidak bisa diam ini oleh sebahagian orang tua, ada yang menganggap lumrah dan remeh. Sebab, mereka menganggap masalah itu hal biasa terjadi pada masa anak-anak dan akan menghilang seiring dengan perkembangan usia anak. Padahal, tidak jarang perilaku anak tersebut, sebenarnya mencerminkan atau memberi gambaran tentang gejala gangguan emosi dan perilaku pada anak yang seharusnya sedini mungkin mendapat perhatian dan penanganan yang serius.
            Anak yang bandel dan tidak bisa diam ini, jika Anda biarkan dalam jangka panjang, maka gangguan tersebut dapat saja menjadi faktor penghambat bagi terbentuknya kepribadian yang matang pada usia dewasa anak. Begitu juga, anak yang bandel dan tidak bisa diam ini dapat mengalami kesulitan untuk melakukan proses belajarnya. Hal ini bisa terjadi karena anak akan mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian dan konsentrasi belajarnya. Alhasil, prestasi belajar anak pun dapat menjadi sangat rendah. Hal ini, tentunya tidak Anda kehendaki, bukan?
            Untuk menangani anak yang bandel dan tak bisa diam ini, Anda tidak mesti harus langsung ke psikiater atau psikolog. Jika gejala anak bandel dan tidak bisa diam ini, masih ringan, maka Anda pun masih dapat mengantisipasi masalah ini sendiri, agar tidak berkembang menjadi lebih jauh.

Mengapa anak menjadi bandel dan tidak bisa diam?

            Anak menjadi bandel dan tidak bisa diam, ini menunjukkan adanya gejala gangguan pada emosi dan perilaku anak. Terutama ini terjadi pada anak-anak usia balita (2-5 tahun). Kalau Anda amati, anak terus bergerak dan tidak bisa diam mengikuti perhatiannya yang terhablur pada banyak keinginan-keinginan. Di mana keinginan-keinginan anak itu muncul dari dorongan emosional anak atas apresiasi rangsangan dari lingkungan di mana anak berada.
            Anak menjadi bandel dan tidak bisa diam, ini menggambarkan bagaimana anak bereaksi terhadap lingkungan di mana anak berada. Reaksi atau perilaku anak itu dipengaruhi oleh sikap emosi anak dalam merespon rangsangan dari lingkungannya. Sedangkan yang mendorong ledakan-ledakan emosi dari dalam diri anak itu sendiri adalah perkembangan neurobiologis anak yang terganggu. Sebagaimana yang Anda ketahui, kelenjar endocrine, andrenalin dan suprarenal gland sangat mempengaruhi kegiatan emosi anak (seseorang). Oleh sebab itu, perbedaan yang terdapat dalam kelenjar tersebut, tentu mempengaruhi perkembangan emosi anak (seseorang). Di samping itu, perubahan physiologi atau aktivitas kelenjar-kelenjar tersebut juga sangat dipengaruhi oleh rangsangan atau pengalaman-pengalaman emosional anak dari lingkungan di mana ia berada.
            Dengan demikian, di samping perkembangan fisik dan mentalnya yang menentukan kematangan emosi anak, juga sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan sosial yang memberi latihan atau pengalaman-pengalaman batin pada anak. Interaksi secara fisik dan mental dari sifat anak dengan pengaruh lingkungannya mempunyai peranan yang cukup berarti dalam perkembangan tingkah laku emosi dan sikap anak. Dengan perkataan lain, kematangan emosi anak sangat dibutuhkan sebagai dasar atau pendorong tingkah laku atau perilaku anak yang berkualitas. Terganggunya emosi anak, maka berpengaruh terhadap perilaku anak. Anak yang emosinya stabil, maka akan lebih mudah berkonsentrasi dan berpikir logis, mampu memotivasi dirinya untuk tetap fokus pada aktivitas yang membangun dan mampu membina hubungan yang harmonis dengan lingkungan di mana ia berada.
            Pada anak yang bandel dan tidak bisa diam ini, sensitivitas emosi anak sangatlah tinggi, sehingga anak mudah terpengaruh oleh beberapa rangsangan yang muncul di hadapannya. Sensitivitas emosi anak ini membuat anak sulit untuk memfokuskan atau memprioritaskan perhatiannya pada satu fokus, sehingga anak begitu mudah beralih-alih perhatian.
            Maka yang perlu Anda sadari dan pahami, faktor-faktor penyebab atau pencetus mengapa anak menjadi bandel dan tidak bisa diam ini. Nah, kalau Anda telaah lebih lanjut, ternyata anak menjadi bandel dan tidak bisa diam ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

Faktor perkembangan neurobiologis anak yang terganggu.
            Di mana fungsi-fungsi saraf sebagai menerima rangsang dari luar diri yang tidak stabil atau hipersensitif, sehingga anak mudah terangsang pada banyak perhatian atau beralih-alih perhatian dan kesadaran yang menyertai perhatian tersebut sangatlah rendah.
Faktor Lingkungan
            Di samping anak mengalami kesulitan atau hambatan untuk memusatkan atau mengintensifkan perhatian karena adanya gangguan neurobiologisnya, juga faktor lingkungan berperan besar dalam memberi banyak rangsangan emosional anak. Perhatian anak menjadi terpencar terhadap segenap aspek rangsangan yang muncul dari lingkungan anak berada. Banyak aspek yang menggoda dan menarik perhatian anak, sehingga dirinya terangsang menjelajah ke segenap aspek yang merangsang perhatiannya. Di mana perhatian anak itu sangat sulit bertahan pada satu aspek perhatian dan dirinya begitu mudah beralih-alih perhatian.
            Rangsangan yang beraneka macam itu mempengaruhi sensitivitas emosi anak. Sensitivitas emosi ini menimbulkan kegoncangan emosi dan meningkatkan aktivitas andrenalin anak, sehingga menghasilkan dorongan energi fisik yang luar biasa pada anak. Hal ini yang menyebabkan anak tidak bisa diam dan terangsang untuk selalu bergerak mengikuti objek perhatian yang berubah-ubah. Perhatian yang terpencar inilah yang mempengaruhi emosi anak untuk menjelajah ke segenap aspek perhatian anak tanpa mengenal rasa lelah.

Keracunan Makanan
            Keracunan makanan ini dapat terjadi, terutama bagi anak penderita autis, sehingga salah makan tersebut dapat menyebabkan dirinya seperti tidak sadar dan tidak bisa diam (hiperaktif). Makanan yang mempunyai dampak buruk pada anak autis tersebut, yaitu makanan yang mengandung protein susu sapi (kasein) dan protein tepung terigu (gluten). Nah, kedua unsur ini tidak dapat dicerna sistem pencernaan mereka. Akibatnya terjadi proses akumulasi apioid atau substansi sejenis morfin yang dikenal sebagai dermophin di dalam tubuh. Akumulasi substansi ini menyebabkan anak menjadi seperti tidak sadar dan suka mengamuk atau hiperaktif.
           
Kemungkinan-kemungkinan terburuk, jika anak bandel, tidak bisa diam dan susah diatur ini dibiarkan begitu saja, antara lain:
  • Anak sulit dikendalikan.
  • Anak suka berperilaku agresif, memberontak dan menentang keinginan orang lain.
  • Anak mau menang sendiri (berbuat sekehendak hati).
  • Anak sulit beradaptasi dengan lingkungan di mana ia berada.
  • Anak tidak bisa tenang.
  • Anak sulit memusatkan perhatian dan konsentrasi.
  •  Anak sulit berpikir logis.
  • Kepribadian anak yang tidak matang (tidak dewasa dalam berpikir)
  • Prestasi belajar anak rendah
Bagaimana cara mengatasi anak yang bandel dan tidak bisa diam?      
 Mensikapi anak yang bandel, tidak bisa diam dan susah diatur ini dengan sikap keras dan galak tidak akan membantu menyelesaikan akar permasalahan yang dihadapi anak. Melainkan, perlu melakukan pendekatan khusus.
Untuk mengatasi gangguan neurobiologis atau gangguan emosi ini dibutuhkan kesabaran dan upaya melakukan pemberian pelatihan pengembangan dan pengendalian emosi anak secara intensif. Pelatihan tersebut dimaksudkan untuk menarik minat dan perhatian anak, agar dirinya terbiasa dapat mengendalikan perhatiannya pada satu aspek pengalaman secara intensif dan mengendalikan atau pengarahan energi emosional anak yang berlebihan pada satu aspek pengalaman yang konstruktif. Begitu juga, pelatihan ini diharapkan untuk dapat meningkatkan kematangan emosi anak sebagai dasar pembentukan perilakunya dalam merefleksikan (merespon) rangsangan yang ada dihadapannya atau bagaimana dirinya mampu membina hubungan yang harmonis dengan lingkungan di mana ia berada.
Pelatihan-pelatihan yang dapat Anda berikan untuk mengatasi anak yang bandel, tidak bisa diam dan susah diatur ini, sebagai berikut:

  • Menggiring/menarik perhatian anak secara terarah.
Anda dapat mengajak anak untuk selalu melakukan kegiatan atau bermain bersama yang disesuaikan dengan keinginan anak. Kegiatan atau permainan itu, tentunya sesuai dengan taraf usianya. Kegiatan yang Anda siapkan tersebut harus benar-benar kegiatan yang dapat menarik perhatian dan minat anak. Begitu juga, kegiatan yang dipilih tersebut adalah kegiatan yang bisa menyalurkan energi emosional anak yang selalu berlebihan itu.

  • Melatih respon terarah atau memberi tanggapan.
Anak perlu dilatih bagaimana dirinya harus memberi respon atau tanggapan terhadap rangsangan yang diberikan padanya. Misalnya:
-   Anak diminta untuk menangkap bola.
-   Anak diminta meletakkan sesuatu pada tempatnya.
-   Anak diminta menendang bola.
-   Anak diminta untuk mewarnai sesuai dengan contoh.
      -   Anak diminta untuk meneruskan atau melempar bola yang disodorkan padanya.

  • Anak dilatih belajar mengamati (mempertajam pengamatan).
Untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengendalikan emosi, membangun pemusatan perhatian dan meningkatkan kemampuan konsentrasi anak dalam kegiatan yang konstruktif, maka Anda dapat melatih anak belajar mengamati. Untuk itu, Anda perlu menciptakan kondisi yang merangsang anak untuk mau belajar mengamati. Untuk dapat menciptakan kondisi yang merangsang aktivitas pengamatan anak, maka Anda harus aktif ikut terlibat dalam kegiatan atau permainan bersama anak.
Modal dasar aktivitas pengamatan adalah fungsi-fungsi alat panca indera, yaitu penglihatan, pendengaran, rabaan, pembauan (penciuman) dan pencecapan. Nah, Anda dapat mengarahkan alat dria anak tersebut untuk mengamati, mempertajam perhatian dan tindakan dengan menggiring anak untuk memfokuskan perhatian pada satu sisi kegiatan atau permainan. Begitu juga, Anda dapat merangsang daya pikir (konsentrasi anak) dengan selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menantang daya tarik dan daya nalar anak, Seperti:
  • ­   Meminta anak untuk menendang bola ke gawang atau tertuju pada   kiper
  • ­   Meminta anak membuat gerakan melompat-lompat di antara susunan ban-ban  atau  lingkaran
  • ­   Meminta anak melempar bola ke dalam keranjang
  • ­   Meminta anak menghitung benda tertentu dari sekolompok benda-benda yang berbeda
  • ­ Meminta anak mencicipi rasa beberapa makanan dan tanyakan rasa masing-masing makanan tersebut
  • ­   Bagaimana menyusun balok-balok ini,  agar menjadi bentuk rumah, Aldi?
  • ­   Ada berapa burung di pohon itu,
  • ­   dan sebagainya.
  • Melatih kecerdasan kinestetik jasmani anak.
Anak yang bandel, tidak bisa diam dan susah diatur ini memiliki energi fisik yang luar biasa. Anak sangat aktif bergerak mengikuti impuls-impuls emosinya. Untuk dapat mengarahkan dan menyalurkan energi yang berlebihan tersebut, maka anak membutuhkan latihan dengan menitik beratkan pada penetralisiran atau penyaluran energi yang luar biasa tersebut pada kegiatan yang konstruktif, seperti melatih kecerdasan kinestetik jasmani anak.
Kecerdasan kinestetik jasmani ini adalah gabungan kemampuan berpikir dan ketangkasan atau kepiawaian dalam melakukan suatu gerakan seluruh anggota tubuh. Untuk mengembangkan kecerdasan kinestetik anak ini memerlukan kegiatan belajar yang bersifat kinestetik, dinamik dan berkesinambungan. Anda dapat memotivasi anak sesuai dengan minatnya, seperti bermain seni peran, improvisasi dramatis, gerakan kreatif dan semua jenis kegiatan yang melibatkan kegiatan fisik (olah raga).
Anda dapat mengajak anak ke lapangan bermain, lapangan rintangan, kolam renang dan ruang olah raga. Begitu juga, Anda dapat memberi kesempatan pada anak untuk membuat model berbagai mainan, terlibat dalam kegiatan seni kerajinan tangan, misalnya mengukir kayu, menggambar/melukis atau membentuk tanah liat.
Anda pun dapat mengajak anak mengunjungi kegiatan atau pertandingan olah raga. Begitu juga tak kalah pentingnya, anak dapat diajak berkemah dan melibatkan diri dalam berbagai kegiatan di luar, seperti menjelajah alam. Kegiatan-kegiatan ini dapat menyalurkan aktivitas fisik anak dan relaksasi anak.
Melatih kecerdasan kinestetik jasmani ini juga bermanfaat bagi anak untuk lebih mampu mengendalikan emosinya, membantu cara untuk mengarahkan dan memfokuskan perhatian serta meningkatkan kemampuan untuk berkonsentrasi dalam melakukan berbagai kegiatan.

Di samping itu, Anda perlu menyelusuri kemungkinan pengaruh keracunan makanan yang menyebabkan atau sebagai faktor pencetus perilaku hiperaktif pada anak ini. Jika dari hasil pengamatan Anda ditemukan adanya indikasi pengaruh dari makanan yang dimakan oleh anak terhadap pola-pola perilaku agresif (hiperaktif) tersebut, maka Anda perlu menghindarkan anak mengkonsumsi makanan yang menjadi faktor pencetus tersebut.

Demikianlah cara yang dapat dipergunakan untuk mengatasi anak yang bandel, tidak bisa diam dan susah diatur. Kunci keberhasilan Anda dalam menghadapi penyimpangan perilaku anak tersebut terletak pada kesabaran dan kesedian Anda membantu memberi pelatihan-pelatihan yang efektif pada anak. Keberhasilan anak dalam mengatasi berbagai hambatannya dalam mengontrol emosi dan membina perilaku yang baik adalah suatu kemenangan dan kebahagiaan Anda. (Sumber: Hendra Surya, Kiat Mengatasi Penyimpangan Perilaku Anak 2, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2005)

Jumat, 02 Agustus 2013

TIP MENGATASI PERASAAN TERPURUK


Jangan ragu untuk konsultasi dan konseling, jika mengalami perasaan terpuruk yang berkepanjangan karena tersisih dari pergaulan dan lingkungan. Apalagi, mengalami perasaan terpuruk akibat penghinaan, dikucilkan atau karena suatu peristiwa tragis. Tentu rasanya sangat menyakitkan. Namun, kalau Anda mau berpikir berapa banyak waktu terbuang dan pekerjaan terbelengkalai serta kesempatan lain yang sirnah hanya karena tak mampu keluar dari tekanan dan perasaan terpuruk.
Membiarkan diri digerogoti perasaan terpuruk ibarat menyimpan borok dalam hati dan mempermainkan jiwa dengan menyayat-nyatat luka sedikit demi sedikit menuju penderitaan yang berkepanjangan. Dampak yang terlihat, seperti timbul perasaan tertekan, rasa nyeri dan sesak di dada, perasaan tak bergairah, tak punya nafsu makan, gelisah, tidak dapat tidur, kepala pusing dan sekujur tubuh terasa sakit. Alhasil, timbul dorongan tak rela melepas perasaan terpuruk dari dalam hati dengan munculnya sikap reaktif, mudah tersinggung dan amarah, jika ada orang yang mengingatkannya. Jika ada orang yang mengingatkan, biasanya timbul reaktif negatif, seperti: “Enak aja kau ngomong… Kau gak rasakan… Sakit tau hatiku…!” atau “ ngomong sih mudah, tapi kau gak merasakan betapa menyakitkan…, tau…!
Kalau Anda mau jujur, terjebak perasaan terpuruk tentu lebih banyak ruginya, bukan?! Coba bayangkan terjebak dalam perasaan terpuruk, apa Anda tidak seperti orang yang sudah jatuh ketimpa tangga pula. Sudah menderita kerugian pertama, harus ditambah lagi ekses negatif sebagai rentetan peristiwa yang menyakitkan itu.
Satu hal yang harus Anda sadari, selama Anda masih bisa bernafas, berarti Anda belum tamat atau harapan Anda belum habis karena masih banyak hal yang masih dapat Anda perbuat.
Lantas, yang jadi pertanyaan, bagaimana cara untuk dapat keluar dari perasaan terpuruk karena suatu keadaan atau peristiwa itu, bukan??? Jawaban utama yang harus Anda lakukan adalah belajarlah untuk mengutamakan berpikir daripada menuruti perasaan yang membuat Anda hanyut dan tertekan. Coba, berhentilah sejenak untuk merasa dan berusahalah menyesampingkan ekses perasaan Anda. Lalu, tanya pada diri Anda sendiri, apa yang akan anda lakukan agar Anda merasa nyaman dan bergairah kembali??? Ingat, ketika Anda sudah mulai mau berpikir berarti Anda sudah melangkah satu tahap untuk menuju perubahan. Pikirkan tindakan apa yang terbaik masih dapat Anda lakukan. Kemudian, Anda harus berani mengambil keputusan untuk segera melakukan “Action” atas keputusan Anda.
Jika Anda dapat melakukan Action tersebut, berarti Anda bisa mengatakan selamat tinggal duka dan hidup Anda masih berharga serta masih banyak hal-hal positif dan konstruktif yang dapat Anda lakukan. Waktu Anda sangat berharga dan tak akan Anda biarkan untuk dihancurkan oleh suatu masalah. Dan ingat, masalah datang bukan untuk ditangisi, namun untuk dipecahkan dan dicari jalan keluarnya.
Berikut ini hal-hal penting yang harus Anda ingat dan Anda lakukan, yaitu:
Cacat atau kekurangan yang Anda miliki itu bukan akhir dari segala-galanya. Masih ada potensi yang tersembunyi dari dalam diri Anda. Kewajiban Anda untuk dapat menggali, mengenali dan memunculkan potensi tersebut, agar hidup Anda lebih bermakna secara pribadi maupun dalam kehidupan pergaulan Anda. Ini bukan omong kosong belaka. Tentunya setiap orang selalu ingin mendapat tempat yang istimewa atau perlakuan yang istimewa di tengah-tengah lingkungan keluarga maupun pergaulan. Benar-tidak??? Anda selalu ingin dianggap hebat, dianggap penting, dikagumi, disanjung dan sebagainya. Namun realita selalu tidak sama persis dengan harapan. Ada kalanya Anda berada pada tempat yang terpojok atau dilecehkan.
Nah, kalau hal ini terjadi pada diri Anda, bagaimana cara Anda mendapat tempat atau perlakuan istimewa tersebut? Untuk mendapat tempat atau perlakuan istimewa tersebut, tiada kata lain Anda harus dapat memunculkan kelebihan yang Anda miliki. Kelebihan tersebut yang mendapat penghargaan orang lain. Kelebihan tersebut bisa bersumber dari bakat, hobi atau wujud buah kreativitas Anda sendiri. Bisa jadi sebuah prestasi di bidang tertentu. Kalau Anda tidak mampu memunculkan prestasi dalam hidup Anda, Anda termasuk orang-orang yang merugi. Oleh karena itu, Anda harus berjuang mewujudkan potensi yangAnda miliki menjadi sebuah prestasi atau karya yang bermutu tinggi.
Rasa rendah diri, apatis dan memandang rendah kemampuan diri sendiri adalah penyakit kronis yang harus segera disingkirkan. Jika tidak segera disingkirkan, penyakit ini akan menghancur-leburkan diri Anda dan membuat Anda terisolasi dan rasa terpenjara jauh dari kehidupan pergaulan Anda.
Tentu Anda tidak mau menjadi orang-orang yang merugi terus, bukan? Begitu juga, tidak ingin dikatakan sebagai orang yang tidak PeDe bukan?! Oleh karena itu, Anda harus mawas diri. Jangan biarkan diri Anda hanyut dalam perangkap pembusukan diri atau menangisi diri atas kekurangan Anda itu terus menerus. Orang lain sudah sampai ke bulan, Anda hanya gigit jari, sembari mengiba-iba mencari-cari kambing hitam ketidakmampuan Anda.
Nah, untuk mengetahui Anda ini termasuk dihinggapi atau memiliki rasa rendah diri, apatis dan selalu suaka memandang rendah kemampuan diri sendiri, di bawah ini akan ditunjukkan gejala-gejalanya, seperti: suka melamun, tidak sungguh-sungguh dalam berusaha, kurang tekun dan kurang ulet, suka mencari kambing hitam, suka menangisi diri sendiri, suka mengasihani diri sendiri, selalu mengharap belas kasihan atau perhatian orang lain, suka mengeluh, suka menutup diri, tidak punya inisiatif, bersikap pasif selalu, tidak dapat bergaul dan tidak punya tujuan hidup atau cita-cita.
Tugas utama Anda adalah kemauan untuk mempelajari letak kekurangan diri sendiri dan berusaha untuk mengatasinya. Tindakan tersebut adalah tindakan yang bijaksana dan bernilai tinggi. Benar, jika Anda punya kekurangan atau mengalami hambatan, kemudian janganlah Anda lari atau menghindarinya. Karena hal tersebut, bisa menjadi boomerang atau merugikan bagi Anda sendiri. Jalan terbaik adalah mempelajari cara-cara yang efektif untuk mengatasi kekurangan atau hambatan tersebut. Anda harus punya rasa percaya diri, bahwa Anda mampu berbuat. Jangan takut gagal. Kegagalan adalah hal biasa dan awal dari keberhasilan. Lihatlah Thomas Alva Edison berhasil menemukan bola lampu listrik setelah melalui serangkaian percobaan sebanyak kurang lebih 1000 kali. Begitu juga, Hellen Keller berusah mengatasi keterbatasan-keterbatasannya, sehingga berhasil. Ia orang pertama sebagai tunanetra yang berhasil meraih gelar sarjana dari Harvard University.
Mencari nilai plus diri sendiri dan mewujudkan menjadi tindakan adalah perbuatan yang dapat mencapai kesuksesan dan kebahagiaan hidur. Nah, ini yang penting. Siapa yang tidak ingin menjadi orang hebat atau orang terkenal dan dikagumi banyak orang?! Anda tentu yakin, siapa pun juga daam hatinya ingin menjadi orang hebat atau orang yang terkenal yang disanjung dan dikagumi banyak orang. Namun sayang, hanya sedikit orang yang mampu mewujudkannya, yang lain hanya bisa terpukau oleh keberhasilan orang lain. Padahal, setiap orang itu punya potensi. Caranya berusahalah mengenali dan memunculkan bakat kita secara kreatif-inovatif. Secara lebih jelas nilai plus diri itu dapat dikembangkan berdasarkan bakat, hobi atau kreativitas Anda dengan menjadikannya dalam sebuah realita yang bernila dan bermanfaat. 
Jika kamu bermasalah dalam keluarga, maka kamu dapat memperoleh petunjuk dari buku di bawah ini:


Oleh: Hendra Surya.